2. Proses produksinya singkat, dan lebih mudah bagi perusahaan untuk mengubah proses produksinya jenis produk atau hentikan jika pelanggan tiba-tiba mengubah permintaan.
3. Tingkat persediaan yang rendah dapat meminimalkan biaya persediaan.
4. Investasikan uang tunai dalam persediaan yang lebih sedikit karena persediaan yang dibutuhkan lebih sedikit.
5. Kesalahan produksi dapat diperbaiki lebih cepat sehingga meminimalisir hasil produksi rusak.
Kekurangan:
1. Jika supplier tidak memberikan tepat waktu maka proses produksi akan terganggu, kirim ke perusahaan dalam jumlah yang benar.
2. Apabila terjadi bencana alam, pengiriman barang pemasok dapat terganggu menghentikan proses produksi.
3. Investasi dalam teknologi informasi diperlukan antara bisnis dan pemasok terhubung dalam sistem komputer yang dirancang untuk mengkoordinasikan pengiriman suku cadang dan bahan yang lebih ringan.
4. Pesanan mendadak atau besar, takut perusahaan tidak menerima pesanan pemenuhan permintaan segera karena stok gudang terbatas
Namun, perlu diingat bahwa keberhasilan implementasi JIT dalam pengelolaan biaya membutuhkan komitmen yang kuat dari anggota organisasi internal dan kerjasama yang erat dengan mitra rantai pasokan. Diperlukan pemahaman yang baik tentang prinsip-prinsip JIT dan kemampuan untuk menyesuaikan proses produksi dengan fleksibilitas yang diperlukan.
Dalam kesimpulan, implementasi JIT dalam pengelolaan biaya merupakan langkah strategis yang dapat membantu perusahaan mengurangi pemborosan, meningkatkan efisiensi, dan memperoleh keunggulan kompetitif. Dengan mengurangi biaya persediaan dan meminimalkan aktivitas yang tidak bernilai tambah, perusahaan dapat mencapai tujuan pengelolaan biaya yang lebih efektif dan berkelanjutan.