Untuk memfasilitasi perdagangan produk hutan di tingkat internasional, AWG-FPD menekankan pentingnya penyelarasan standar nasional dan protokol pengujian sesuai dengan Standar ISO. Indonesia, sebagai negara anggota, akan mengusulkan pengembangan standar nasional melalui adopsi atau modifikasi standar ISO terbaru untuk memastikan produk hutan ASEAN dapat bersaing di pasar global.
5. Penguatan Kerja Sama dan Promosi Perdagangan
AWG-FPD juga berkomitmen untuk memperkuat kerja sama antar lembaga penelitian dan promosi perdagangan ASEAN. Hal ini melibatkan pembaruan jaringan pengetahuan regional tentang pengembangan produk hutan dan memperkuat promosi perdagangan produk-produk hutan ASEAN, dengan fokus pada peningkatan citra produk di pasar internasional.
Kolaborasi Internasional dan Dampaknya
AWG-FPD tidak hanya beroperasi di dalam lingkup ASEAN tetapi juga menjalin kemitraan dengan berbagai organisasi internasional seperti FAO, RECOFT, CIFOR, dan AFoCO. Kolaborasi ini telah memberikan keahlian teknis dan dukungan strategis yang membantu ASEAN dalam mengembangkan kebijakan yang efektif dan mendukung pengelolaan hutan secara berkelanjutan.
Kesimpulan dan Prospek Masa Depan
Peran Asean Working Group on Forest Products Development  (AWG-FPD) sangat krusial dalam memajukan sektor kehutanan di ASEAN. Dengan fokus pada sertifikasi legalitas kayu, pengembangan produk hutan non-kayu, dan harmonisasi standar nasional dengan standar internasional, AWG-FPD telah menciptakan landasan yang kokoh untuk memperkuat daya saing produk hutan ASEAN di pasar global. Ke depan, AWG-FPD diharapkan terus berinovasi dan mengadaptasi strategi baru yang mampu menjawab tantangan dan peluang di sektor kehutanan global, sambil memastikan keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat yang bergantung pada hutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H