Mohon tunggu...
Ayu Sipayung
Ayu Sipayung Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Hobi menulis sejak kecil

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Keindahan Alam yang Tak Terucapkan, Menyelami Kedamaian dalam Setiap Sentuhan Alam

4 Desember 2024   06:14 Diperbarui: 4 Desember 2024   06:16 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Alam bersuara tanpa kata-kata,

Bisikan angin menyentuh wajah dengan lembut,

Puncak gunung yang menjulang tinggi,

Menyapa langit yang selalu setia menemani.

Sungai mengalirkan kisahnya,

Membawa harapan dari hulu ke hilir,

Di bawah sinar matahari yang terbenam,

Cahaya mengaburkan batas antara dunia dan mimpi.

Di hutan, dedaunan bersatu dalam tarian angin,

Menyanyikan lagu yang hanya bisa didengar hati,

Bumi merayakan keabadian dalam diam,

Dengan bunga-bunga yang mekar tanpa minta pujian.

Bukan hanya keindahan yang bisa dilihat,

Tapi ketenangan yang bisa dirasakan,

Setiap inci alam, mengajarkan kita tentang hidup,

Tentang bagaimana melepaskan dan menerima.

Saat kita diam dan menyatu dengan alam,

Kita akan temukan kedamaian yang hilang,

Alam yang sederhana, namun mengajarkan kita,

Bahwa hidup itu indah, jika kita mampu melihat dengan hati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun