Malang, si anak emas Jawa Timur. Kota seribu pesona ini adalah primadona yang terus dielu-elukan. Kalau Malang itu selebgram dengan followers berjuta-juta, Trenggalek itu kayak sepupu jauh yang hadir cuma pas Lebaran, lengkap dengan label "oh, itu yang deket Malang, ya?" Padahal, Trenggalek bukan bayangan Malang. Ia adalah dirinya sendiri, meski sering jadi korban perbandingan yang nyebelin.
Mari kita bahas kenapa Trenggalek harus berhenti dibanding-bandingkan dengan Malang. Ini bukan soal siapa lebih hebat, tapi soal memberi Trenggalek tempatnya sendiri di hati kita.
1.Trenggalek Juga Punya Pantai, Tapi Tanpa Drama Influencer
Apa yang pertama kali terpikir soal Malang? Pantai-pantai hits seperti Balekambang atau Goa Cina yang penuh manusia dengan tripod dan drone. Sementara Trenggalek? Ya, punya Pantai Prigi, Pantai Damas, hingga Pantai Karanggongso. Tapi pantai-pantai di Trenggalek ini beda konsep. Mereka adalah surga kecil yang masih sepi, tempat kamu bisa benar-benar mendengar suara ombak tanpa gangguan orang pacaran yang sibuk cari angle.
Trenggalek nggak jualan keindahan lewat filter Instagram. Di sini, kamu nggak perlu antre selfie di batu karang. Malah, kadang kamu bisa duduk sendiri, ngobrol sama angin laut, sambil merenungi keputusan hidup yang salah. Kalau Malang itu seperti bioskop premier penuh keramaian, Trenggalek itu bioskop kecil yang cuma kamu dan semesta yang tahu. Jadi, kalau ada yang bilang pantai Malang lebih keren, tanya balik: kapan terakhir kali mereka beneran denger suara laut, bukan suara notifikasi?
2.Kuliner Trenggalek Sederhana, Tapi Menggetarkan Jiwa
Malang punya bakso Malang. Sebuah hidangan yang udah menjelma jadi ikon kuliner nasional. Tapi Trenggalek? Ah, di sini kamu nggak akan nemu makanan yang begitu tersohor. Tapi siapa peduli soal ketenaran kalau tahu lontong Trenggalek bisa bikin kamu nambah dua porsi tanpa mikir?
Tahu lontong khas Trenggalek ini sederhana banget: lontong lembut, tahu goreng renyah, dan bumbu kacang yang nggak pelit. Tapi rasa? Jangan ditanya. Nendang sampai ke hati. Ditambah lagi, harganya ramah di kantong---jauh dari inflasi harga bakso Malang yang bikin isi dompet kering duluan sebelum kenyang.
Jangan lupakan juga tape singkong khas Trenggalek. Rasanya manis, lembut, dengan aroma fermentasi yang bikin kamu nostalgia masa kecil. Sementara Malang sibuk bikin kuliner inovatif yang susah diucapkan, Trenggalek cukup dengan kejujuran rasa.
3.Trenggalek Tidak Punya Mal, Tapi Siapa Butuh Itu?
Kalau kamu ke Malang, pasti gampang nemu mal besar kayak Malang Town Square (Matos) atau Dinoyo City. Mereka lengkap dengan bioskop, food court, dan tempat selfie ala sosialita. Tapi Trenggalek? Tidak ada mal besar. Di sini, hiburanmu ya alun-alun, pasar tradisional, atau nongkrong di warung kopi sederhana sambil ngobrol soal cuaca.