Mohon tunggu...
Ayu Sipayung
Ayu Sipayung Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Hobi menulis sejak kecil

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Trenggalek Negeri di Ujung Jawa yang Selalu Dibandingkan dengan Malang

3 Desember 2024   10:32 Diperbarui: 3 Desember 2024   11:58 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Malang, si anak emas Jawa Timur. Kota seribu pesona ini adalah primadona yang terus dielu-elukan. Kalau Malang itu selebgram dengan followers berjuta-juta, Trenggalek itu kayak sepupu jauh yang hadir cuma pas Lebaran, lengkap dengan label "oh, itu yang deket Malang, ya?" Padahal, Trenggalek bukan bayangan Malang. Ia adalah dirinya sendiri, meski sering jadi korban perbandingan yang nyebelin.

Mari kita bahas kenapa Trenggalek harus berhenti dibanding-bandingkan dengan Malang. Ini bukan soal siapa lebih hebat, tapi soal memberi Trenggalek tempatnya sendiri di hati kita.

1.Trenggalek Juga Punya Pantai, Tapi Tanpa Drama Influencer

Apa yang pertama kali terpikir soal Malang? Pantai-pantai hits seperti Balekambang atau Goa Cina yang penuh manusia dengan tripod dan drone. Sementara Trenggalek? Ya, punya Pantai Prigi, Pantai Damas, hingga Pantai Karanggongso. Tapi pantai-pantai di Trenggalek ini beda konsep. Mereka adalah surga kecil yang masih sepi, tempat kamu bisa benar-benar mendengar suara ombak tanpa gangguan orang pacaran yang sibuk cari angle.

Trenggalek nggak jualan keindahan lewat filter Instagram. Di sini, kamu nggak perlu antre selfie di batu karang. Malah, kadang kamu bisa duduk sendiri, ngobrol sama angin laut, sambil merenungi keputusan hidup yang salah. Kalau Malang itu seperti bioskop premier penuh keramaian, Trenggalek itu bioskop kecil yang cuma kamu dan semesta yang tahu. Jadi, kalau ada yang bilang pantai Malang lebih keren, tanya balik: kapan terakhir kali mereka beneran denger suara laut, bukan suara notifikasi?

2.Kuliner Trenggalek Sederhana, Tapi Menggetarkan Jiwa

Malang punya bakso Malang. Sebuah hidangan yang udah menjelma jadi ikon kuliner nasional. Tapi Trenggalek? Ah, di sini kamu nggak akan nemu makanan yang begitu tersohor. Tapi siapa peduli soal ketenaran kalau tahu lontong Trenggalek bisa bikin kamu nambah dua porsi tanpa mikir?

Tahu lontong khas Trenggalek ini sederhana banget: lontong lembut, tahu goreng renyah, dan bumbu kacang yang nggak pelit. Tapi rasa? Jangan ditanya. Nendang sampai ke hati. Ditambah lagi, harganya ramah di kantong---jauh dari inflasi harga bakso Malang yang bikin isi dompet kering duluan sebelum kenyang.

Jangan lupakan juga tape singkong khas Trenggalek. Rasanya manis, lembut, dengan aroma fermentasi yang bikin kamu nostalgia masa kecil. Sementara Malang sibuk bikin kuliner inovatif yang susah diucapkan, Trenggalek cukup dengan kejujuran rasa.

3.Trenggalek Tidak Punya Mal, Tapi Siapa Butuh Itu?

Kalau kamu ke Malang, pasti gampang nemu mal besar kayak Malang Town Square (Matos) atau Dinoyo City. Mereka lengkap dengan bioskop, food court, dan tempat selfie ala sosialita. Tapi Trenggalek? Tidak ada mal besar. Di sini, hiburanmu ya alun-alun, pasar tradisional, atau nongkrong di warung kopi sederhana sambil ngobrol soal cuaca.

Tapi, justru itulah keistimewaannya. Di Trenggalek, hidup terasa lebih pelan dan sederhana. Kamu nggak perlu pusing mikirin promo diskon 50% atau antre di Starbucks. Hiburan di Trenggalek adalah kehidupan sehari-hari: pasar pagi dengan sayur segar, obrolan hangat dengan penjual, dan ketenangan kota kecil yang jarang ditemui di Malang.

Malang boleh punya pusat perbelanjaan besar, tapi Trenggalek mengajarkan kita bahwa kebahagiaan nggak selalu ada di dalam mal. Kadang, kebahagiaan ada di warung kopi kecil yang menyajikan kopi hitam panas tanpa gula.

Trenggalek Tidak Butuh Perbandingan untuk Bersinar

Trenggalek bukan Malang, dan ia tidak pernah ingin jadi Malang. Membandingkan keduanya itu seperti membandingkan wedang ronde dengan es kopi susu: dua-duanya nikmat, tapi beda fungsi. Kalau Malang adalah tempat mencari keramaian dan gemerlap, Trenggalek adalah tempat mencari kedamaian tanpa basa-basi.

Jadi, berhentilah membandingkan Trenggalek dengan Malang. Sebagai kota kecil di ujung Jawa Timur, Trenggalek sudah cukup dengan pesonanya sendiri. Ia adalah rumah bagi mereka yang bosan dengan segala hiruk-pikuk dan ingin mencari sesuatu yang lebih tulus. Malang mungkin akan terus bersinar dengan segala gemerlapnya. Tapi Trenggalek? Ia adalah cahaya kecil yang selalu ada, meski jarang dilihat. Kalau kamu cukup berani untuk melihat lebih dekat, Trenggalek akan menyambutmu dengan hangat tanpa perlu drama.

Kalau  kamu mau tahu kenapa Trenggalek layak dicintai, coba datang dan lihat sendiri. Mungkin jalan ke sana tidak semudah ke Malang, tapi justru itu poinnya. Trenggalek adalah destinasi untuk mereka yang siap jatuh cinta tanpa pretensi. Jadi, kapan ke Trenggalek?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun