tersimpan cerita tanpa ragu,
tangan-tangan cekatan bekerja tanpa jemu,
menyulam harapan dari serat alam yang syahdu.
Anyaman itu bukan sekadar benda,
ia adalah nyawa yang bertutur lembut,
tentang sawah yang hijau menyapa,
dan malam yang tenang di bawah sinar rembulan.
Serat-seratnya bernyanyi pelan,
mengisahkan hutan rindang,
pagi yang disapa embun di padi,
dan malam yang hangat dengan lampu minyak menyala.
Tiap helainya membawa doa,
untuk tanah yang terus subur,
untuk anak cucu yang hidup luhur,
agar tradisi tetap abadi, tak pernah pudar.
Bambu itu saksi perjalanan waktu,
melihat perang, mendengar damai,
namun tetap teguh menjadi pelindung,
membentang cinta tanpa akhir.
Anyaman yang sederhana ini,
menyimpan arti yang begitu mendalam,
ia adalah rumah bagi rindu,
dan perlindungan dari waktu yang fana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H