"Ayah, mak, Elsa harus mengambil penempatan kerja di luar daerah kita. Itu udah kentuan yang kita tanda tangani dulu sebelum pendidikan profesi yang ELsa jalani dulu" aku berucap tanpa sanggu menatap ke arah ayah dan ibu.
Suasana hening sebentar.
"Dimana tempatnya?" tanya ayah. mewakili ibu. terlihat wajah ibu mengharapkan tempat yang masih dengan dengan tempat tinggal kami walaupun untuk satu daerah sudah tidak mungkin lagi.
"Elsa diberikan 3 pilahan tempat. di Riau penempatan belum pasti cuma ada nama provinsi dan ada kemungkinan ditempatkan di pedalamn, dula lagi sama-sama di Sumut hanya saja beda kabupaten yaitu kabupaten Dairi dan kabupaten Serdang Bedagai" jelasku.
"Sebentar ayah lihat dulu di internet tempat-tempat yang elsa sebutkan tadi" ucap ayah lalu langsung mengambil hpnya untuk berseluncur  mencari informasi. terlihat ibu juga melakukan hal yang sama.
Ayah juga menelpon beberapa relasinya yang di daerah sumut, bahkan sudara jauh maupun dekat yang ada di Sumut tak luput dari telponan ayah.
sore hingga magrib kami sibuk mencari informasi tentang tempatku.
aku melihat ada sedikit kekecewaan di mata Ayah dan Ibu walaupun mereka menutupinya. Aku tau mereka sudah terbiasa denganku yang selalu dirumah dalam beberapa bulan ini.
Setelah salat magrib kami duduk santai lagi ditempat yang sama.
" tidak usah khawatir nak. Ayah Ikhlas jika kamu harus ditugaskan jauh dari kami. Ayah dan emakmu akan selalu berdoa untuk kebaikanmu. Ayah bangga kamu sudah menjadi ASN sekarang. Mengabdilah nak, Ayah dan Makmu akan selalu mendukung apapun keputusanmu. Tadi ayah sudah berbincang dengan emakmu, aku sepakat kamu pilih di Serdang Bedagai saja. Riau terlalu jauh untuk kita jangkau sedangkan Dairi terlalu banyak yang ayah takutkan terjadi padamu di sana. setelah beberapa pertimbangan maka pilihlah Serdang Bedagai saja" ucap ayah.Â
ibu hanya diam dengan mencoba memperlihatkan senyuman teduhnya saat aku menatap kearahnya.