Rasanya, adu gagasan soal Covid-19 bakal hanya tinggal gagasan. Orientasi calon pemimpin daerah tentunya hanya untuk dapat menang dari rivalnya.Â
Seperti biasa, janji-janji manis para petinggi selalu diutarakan setiap kali pesta demokrasi berlangsung. Apa yang bisa kita pegang ? janjinya ? sudah banyak pemimpin yang berjanji pada saat mencalonkan, dan pada akhirnya melupakan.
Bukanlah sebuah kesalahan , jika kita sebagai warga negara Indonesia berpikir bahwa Pilkada hanya sebuah egosentris dari para elit politik untuk dapat meningkatkan kualitas kedudukannya di kancah politik.
Negara dalam hal ini mungkin melindungi hak konstitusional untuk dipilih dan memilih, namun negara lupa bahwa hak hidup juga tidak bisa diabaikan. Bukan tidak mungkin, berita setelah terlaksananya Pilkada akan seputar kenaikan angka positif Covid-19 di Indonesia.Â
Setelah terpilih, para pemimpin politik bisa apa untuk dapat menekan kasus positif Covid-19? hari ini, masyarakat saya kira tidak butuh pemimpin yang banyak wicara, kita butuh pemimpin yang solutif terkait Covid-19 juga kesejahteraan rakyat, termasuk jaminan hidup sehat di masa depan. Â