Mohon tunggu...
Philip Ayus
Philip Ayus Mohon Tunggu... -

menjaga kewarasan lewat tulisan | twitter: @tweetspiring.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

LibreOffice, Berawal dari Pembangkangan

27 Januari 2011   07:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:08 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
12961128331356372628

[caption id="attachment_87561" align="alignright" width="320" caption="tampilan LibreOffice/www.libreoffice.org"][/caption] Para progamer telah meluncurkan versi pertama dari LibreOffice untuk Windows dan Macintosh. LibreOffice dikatakan sebagai produk "pemberontakan" atas program office gratis dari Oracle, yakni OpenOffice.org. Sebuah kelompok bernama "the Document Foundation" yang tidak puas dengan dominasi Oracle terhadap OpenOffice setelah program tersebut diakuisisi bersama dengan Sun Microsystems, mengambil software tersebut sebagai milik mereka sendiri di bulan September. LibreOffice 3.3 adalah keluaran versi stabil yang pertama. LibreOffice telah mendapat dukungan dari para "senior" di bidang open-source seperti Red Hat, Novell, dan Ubuntu. Tapi, ia mendapat rival yang banyak juga: ketika the Document Foundation terfokus pada pemisahan dari Oracle dan Sun, ada pemain gaek besar seperti Microsoft Office dan penantang baru yang datang dalam bentuk online seperti Google Docs. "Dua puluh programer OpenOffice.org mengalihkan upaya mereka ke LibreOffice-sekitar sepertiga dari mereka," kata Vignoli. Dan sejak itu, proyek tersebut telah menarik sekitar 100 pengembang. Italo Vignoli adalah salah satu pendiri the Document Foundation. Mengingat pengembangan sedang berjalan (versi 3.4  rencananya akan diluncurkan pertengahan tahun ini), Vignoli berharap LibreOffice itu akan tampil lebih beda dari OpenOffice.org. Sekarang, kompetisi sedang berlangsung dan kita akan melihat varian manakah yang paling berguna dan populer. LibreOffice dikatakan lebih mudah digunakan, namun Anda sendirilah yang dapat membuktikan kebenarannya. Untuk mengunduhnya, silakan kunjungi situs mereka. sumber berita: news.cnet.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun