Mohon tunggu...
Philip Ayus
Philip Ayus Mohon Tunggu... -

menjaga kewarasan lewat tulisan | twitter: @tweetspiring.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Antara Teroris, Jogja, dan Warteg

3 Desember 2010   05:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:04 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagaimana logika yang saya paparkan di dalam tulisan saya sebelumnya, yang juga diperkaya dengan tanggapan-tanggapan dari rekan Kompasianer lainnya, pungutan pajak tersebut justru akan makin memperberat beban pelaku ekonomi marjinal dan karyawan-karyawan biasa yang menjadi pelanggan warteg, yang kebanyakan berasal dari sektor swasta, yang tidak mendapatkan kenaikan gaji, apalagi remunerasi.

Saya pikir sudah saatnya burung hantu yang bijak bertindak. Ikan harus diselamatkan, dan monyet harus dinasehati agar bertindak lebih bijak, sehingga lain kali ia tidak membahayakan nyawa sesamanya. Jika si monyet nakal atau bandel setelah berulangkali dinasehati, rantai atau kerangkeng mungkin dapat membantu. Setuju??

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun