Mohon tunggu...
Philip Ayus
Philip Ayus Mohon Tunggu... -

menjaga kewarasan lewat tulisan | twitter: @tweetspiring.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Amway Mengelabui Konsumen!

2 Desember 2010   14:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:05 32258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1291299989578047754

[caption id="attachment_78217" align="alignright" width="254" caption="Amway/www.sequenceinc.com"][/caption]

Berikut ini adalah ringkasan yang diberikan oleh Robert FitzPatrick dan Pyramid Scheme Alert (PSA) tentang penyelesaian gugatan masyarakat terhadap Amway Corporation, perusahaan MLM (Multi Level Marketing) terbesar sejagat.

Tiga direktur dan penasehat dari PSA, termasuk Robert FitzPatrick, adalah ahli dan konsultan bagi para korban dalam kasus ini.

Amway telah setuju untuk membayar para korban dan menalangi biaya persidangan sejumlah lebih dari 55 juta dolar dalam bentuk tunai dan produk. Dana yang dikelola oleh pengadilan itu akan diberikan kepada dua jenis korban, yakni mereka yang telah bergabung dan berhenti dalam setahun (biasanya baru membayar biaya pendaftaran), dan kelompok korban berikutnya adalah mereka yang telah bergabung lebih lama lagi dan kehilangan lebih banyak uang. 50 juta dolar lagi akan dibayar dalam biaya-biaya lain yang diakibatkan oleh Amway untuk syarat-syarat penyelesaiannya.

Tuntutan itu menyatakan bahwa Amway telah mengelabui konsumen dengan klaim "passive income" palsu, menjual produk dan alat pemasaran dengan label harga yang dilebih-lebihkan, dan mengalihkan investasi yang hilang dari anggota baru ke beberapa orang di posisi teratas, tahun demi tahun.

Tuntutan tersebut mendakwa Amway melakukan skema piramida ilegal dan menyatakan bahwa sumber pendapatan utama Amway adalah para pemasarnya sendiri, dan bahwa perusahaan tersebut hanya membukukan penjualan serta pembeli (sungguhan) yang tak seberapa.

Dikatakan bahwa produk asli Amway adalah "peluang bisnis". Pendapatan Amway, ungkap tuntutan tersebut, disumbang oleh proses rekruitmen pelanggan baru untuk berinvestasi dalam "peluang bisnis" yang diiklankannya, bukannya penjualan kepada masyarakat di pasar bebas. Produk tersebut bergerak dalam pasar yang tertutup, kemudian berkembang, oleh desain "rantai abadi" dari mereka yang bergabung di level bawah, setiap tahun.

Amway mengaku tidak bersalah, namun setuju untuk membayarkan kembali jutaan dolar kepada pelanggan, menurunkan harga, menambah periode pengembalian, membayar semua biaya pengacara korban, dan menawarkan produk gratis kepada mereka.

Perubahan signifkan juga akan diberlakukan pada bisnis "perlengkapan" pemasaran, yang diklaim beberapa orang sebagai sumber pendapatan utama distributor teratas Amway, bukannya komisi hasil penjualan produk Amway. Distributor yang "gagal" dibujuk untuk membayar lebih lagi untuk membeli "perlengkapan" (seminar-seminar, CD, buku-buku) yang dikatakan akan dapat membantu mereka untuk berhasil.

Analisis PSA terhadap "penggajian" Amway menunjukkan bahwa lebih dari 99% dari pendaftar tidak pernah mencicipi laba. Jika biaya riil turut dihitung, termasuk bisnis "perlengkapan", beberapa perkiraan menunjukkan tingkat kerugian sebesar 99,9%.

Untuk memenuhi persyaratan penyelesaian, Amway mengoreksi "pernyataan pendapatan"nya, menyatakan bahwa angka-angka yang ditawarkan kepada konsumen adalah "pendapatan kotor" bukan bersih, yang artinya itu bukanlah keuntungan dan tidak mencerminkan biaya-biaya.

Yang diiklankan Amway sebagai "pendapatan rata-rata" sebenarnya berarti di "tengah" rata-rata, jadi ia juga menghitung pendapatan yang tinggi dari orang-orang yang berada di level atas piramida; hasilnya adalah angka "rata-rata" yang melenceng. Hal ini dapat menyesatkan bagi konsumen karena berpikir bahwa anggota "rata-rata" juga mendapat keuntungan, padahal yang sebenarnya terjadi adalah mayoritas orang banyak tersebut tidak mendapat apapun.

sumber asli: http://www.sequenceinc.com/fraudfiles/2010/11/04/settlement-in-amway-class-action-suit/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun