Mohon tunggu...
Philip Ayus
Philip Ayus Mohon Tunggu... -

menjaga kewarasan lewat tulisan | twitter: @tweetspiring.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tak Nyaman Beribadah Gara-gara Wartawan

1 Oktober 2010   10:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:48 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagaimana diberitakan secara gegap gempita oleh media massa, artis kawakan Pinkan Mambo telah hijrah dari Islam ke Kristen. Dia sudah beribadah di gereja secara rutin tiap hari Minggu. Seperti biasa, para pemburu berita yang haus akan sensasi berlomba-lomba mengorek informasi sebanyak mungkin dari berbagai sumber yang bisa ditemui. Narasumber utamanya, tentu saja adalah Pinkan sebagai pelaku hijrah tersebut. Kita semua pasti tahu bagaimana perilaku wartawan, terutama wartawan infotainment dalam memburu berita. Mereka sudah tak lagi menghormati privasi objek berita dan akan terus membuntutinya sampai mendapat keterangan yang diinginkan. Nah, Pinkan baru-baru ini dikabarkan menutup diri dan tidak beribadah ke gereja karena hak asasinya yang paling pribadi, yakni untuk memeluk agama dan kepercayaan serta beribadah menurut agama dan kepercayaannya itu diberitakan secara luas di media massa. Mungkin ia merasa terganggu karena ibadahnya yang beberapa waktu sebelumnya berjalan lancar-lancar saja, sekarang tidak dapat lagi seperti itu. Mungkin juga, karena pemberitaan yang luas itu membuat beberapa pihak menjadi berubah sikap terhadapnya, sehingga ia membutuhkan ketenangan sejenak. Memang, sebagai artis yang dikenal masyarakat, pemberitaan itu menjadi salah satu resiko Pinkan, dan tentunya ia sudah mempertimbangkan pilihannya tersebut secara matang, termasuk segala konsekuensinya. Meski demikian, pemberitaan yang berlebihan dan terlalu transparan dari media massa tentulah menjadi permasalahan tersendiri baginya. Di negara yang sedang beranjak dewasa ini, persoalan yang hakiki seperti perpindahan agama memang menjadi komoditi yang paling laku di media massa. Di sinilah letak kelemahan media yang sekedar mencari untung besar dari berita-berita sensasional. Baik-buruknya dampak pemberitaan tak lagi dipikirkan karena yang penting pendapatan sampai ke tangan. Dampaknya? Pinkan Mambo pun menjadi tak nyaman beribadah gara-gara wartawan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun