Mohon tunggu...
Ayu Ratna Listi
Ayu Ratna Listi Mohon Tunggu... Lainnya - Domisili : Demak, Jawa Tengah Profesi : Mahasiswa Minat : Menulis artikel,puisi,cerpen dan novel

Listi seseorang yang bermimpi menjadi penulis untuk menginspirasi generasi muda untu meningkatkan minat baca.

Selanjutnya

Tutup

Money

Pemanfaatan Debog Pisang Guna Meningkatkan Perekonomian Masyarakat

24 Desember 2021   16:40 Diperbarui: 24 Desember 2021   16:55 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada awal tahun 2020 virus covid 19 sudah mulai masuk dan menyebar di Indonesia. Penyebaran virus covid 19 sudah tidak dapat dikendalikan hal tersebut menjadikan pemerintah pada saat itu harus mengeluarkan berbagai kebijakan. Salah satunya kebijakan mengenai pembatasan sosial guna untuk mencegah penyebaran virus covid 19.

Ditengah pandemi covid 19 saat itu banyak perusahan-perusahaan yang mengeluarkan para karyawannya karena perusahaan mengalami penurunan dalam penjualan sehingga banyaknya karyawan yang di keluarkan mengakibatkan pengangguran di Indonesia semakin meningkat.

Disamping itu, ditengah pandemi covid 19 juga sulit untuk mencari lapangan pekerjaan namun, melihat perkembangan dunia di tengah pandemi masyarakat mulai berinisiatif untuk membuka usaha mandiri ketertarikan para masyarakat dalam memulai bisnisnya secara mandiri mulai bermunculan.

Salah satu usaha atau ide bisnis yang masih atau bahkan jarang di temui yaitu berbisnis memanfaatkan debog atau sering di kenal dengan sebutan batang pisang untuk dijadikan sesuatu yang memiliki nilai ekonomi.

Namun, Apa betul debog bisa meningkatkan perekonomian masyarakat di tengah pandemi covid 19?

Tanaman pisang adalah tanaman buah tropis yang tumbuh di lebih dari 130 negara. Tanaman pisang ini adalah buah yang paling banyak diproduksi kedua setelah jeruk, menyumbang sekitar 16% dari produksi buah dunia dan tanaman pangan terpenting keempat setelah padi, gandum dan jagung. Pisang sangat bergizi dan mencerna lebih baik dari pada banyak buah lainnya. Setelah panen, hampir 60% biomassa pisang tertinggal sebagai limbah. Di seluruh dunia, sekitar 114,08 juta metrik ton limbah pisang dihasilkan, yang menyebabkan masalah lingkungan seperti emisi gas rumah kaca yang berlebihan.

Pada umumnya masyarakat hanya memanfaatkan buah pisangnya saja atau bahkan jantung pisang yang diolah menjadi sebuah kuliner. Jarang sekali masyarakat tau bahwa ternyata debog atau sering disebut batang pisang dapat diolah menjadi makanan ringan berupa kripik yang sangat gurih. Olahan makanan dari batang pisang jarang sekali temui hal inilah yang bisa jadikan ide peluang bisnis untuk meningkatkan perekonomian para masyarakat. Adapun kandungan gizi yang terdapat pada batang pisang yaitu berupa kandungan serat, vitamin B6,zat besi,kalium selain itu pada debog pisang terkandung senyawa kimia seperti saponin,antrakuinon,dan kuinon. Disamping mengandung senyawa kimia debog pisang juga mengandung zat kimia berupa lektim. Dari kandungan gizi yang terdapat pada debog pisang maka akan banyak sekali manfaat dari olahan debog ini bagi kesehatan diantaranya menurunkan berat badan, mencegah batu ginjal, diabetes, infeksi saluran kemih, menyembuhkan anemia, mengatur tekanan darah dan lain sebagainya.

Nah, jadi diatas beberapa manfaat dari debog pisang untuk kesehatan. So, kalian harus mencoba bisnis ini untuk meningkatkan perekonomian ditengah pandemi. Pemanfaatan debog pisang ini dapat dijadikan nilai ekonomi tersendiri bagi masyarakat yang ingin memulai bisnisnya secara mandiri. Salah satu bisnis yang menjanjikan karena maih sedikitnya masyarakat tau mengenai pemanfaatan debog pisang untuk dijadikan sebuah bisnis.

Terimakasih para pembaca.

Semoga sehat selalu dan jangan lupa tetap bersyukur

Penulis Pertama : Ayu Ratna Listi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun