Mohon tunggu...
Ayu Rafika Rizki
Ayu Rafika Rizki Mohon Tunggu... Lainnya - Manusia Pembelajar

Seorang Mahasiswi yang senang belajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Penanganan Sifat Pemalu pada Anak Usia Dini

18 Agustus 2020   12:26 Diperbarui: 18 Agustus 2020   12:40 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image Credit: Pexels

4  Anak terlalu banyak menerima hukuman dari orang tua atau pendidik. Dampaknya, respon anak akan selalu diliputi oleh perasaan takut dan selalu ragu, hal ini dapat menjadikan anak menarik diri dari lingkungandan selalu merasa curiga apabila berhadapan dengan orang lain.

Gejala yang tampak pada anak pemalu, yaitu :

1. Anak cenderung menghindari hubungan sosial dengan orang lain dan lingkungan sekitarnya.

2. Anak yang pemalu tidak berani mengambil risiko lebih, merasa takut, dan selalu merasa ragu-ragu, serta kurang rasa percaya dirinya.
Anak cenderung banyak diam. Jika berbicara, suaranya terdengar pelan.

3. Bersikap segan, ragu-ragu dan tidak mudah melibatkan dirinya dengan lingkungan sekitarnya dan orang lain.

4. Tidak menyukai permainan yang bersifat Koperatif.

5. Anak yang pemalu, cenderung menjadi anak yang tidak percaya diri, selalu merasa ragu  dan juga menjadi anak yang kurang berani dalam memutuskan pendapat ataupun melakukan kegiatan yang diinginkannya. 

Adapun cara yang dapat dilakukan oleh orang tua dan juga guru dalam menghadapi sifat anak yang pemalu, adalah

1. Membangkitkan perasaan anak  bahwa ia mampu melakukannya. 

Hal ini, dapat dilakukan dengan cara memuji apa saja yang dilakukan oleh anak, dan menerima dengan baik serta menghargai apa yang dikerjakan anak. Berikan komentar yang positif kepada anak, untuk membuatnya merasa percaya diri dan juga merasa dihargai oleh orang tua ataupun guru. 

Misalnya : Ketika anak menunjukkan hasil karnyanya kepada orang tua, alangkah baiknya bila orang tua memberikan komentar yang positif terhadap gambar anak, walauoun gambar tersebut hanya sebuah coretan berbentuk garis atau titik yang dibuat oleh anak, karena anak masih malu dalam menuangkan imajinasinya. Orang tua atau guru dapat memberikan komentar yang membangun, seperti : Alhamdulillah, gambarnya sudah bagus anak Sholehah, Hayooo.. semangat menggambarnya lagi...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun