Mohon tunggu...
ayuputri
ayuputri Mohon Tunggu... Desainer - Pelajar SMA

Sekolah Dian Harapan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Adiwarna Budaya yang Abadi

18 Februari 2021   22:41 Diperbarui: 18 Februari 2021   22:48 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: lespimous.com

Meskipun bernilai lokal, tetapi nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sudah sangat jelas dan sangat mendidik. Maka, bangsa Indonesia akan saling menghargai satu sama lain dan menciptakan suatu kesatuan dalam sebuah bangsa. 

Dengan adanya beragam kebudayaan yang terdapat di suatu masyarakat, tentunya masyarakat itu sendiri perlu melestarikan budaya-budaya lokal agar dapat menjaganya dari kepunahan. Sebab, jika kebudayaan lokal sudah memudar, maka ciri khas suatu daerah juga akan mengalami kepudaran.

Cara yang dapat dilakukan untuk melestarikan kebudayaan lokal adalah dengan memperkaya keragaman yang ada di Indonesia agar budaya tersebut dapat dijadikan sebagai tolok ukur dari nilai estetika dalam masyarakat. Kemudian, masyarakat perlu mempertahankan keaslian atau ciri khas dari suatu masyarakat agar budaya lokal dapat terus bertahan dan tidak tergantikan.

Selain itu, masyarakat juga bisa menjadikan kebudayaan sebagai asset bagi negara agar dapat menjadi daya tarik bagi orang-orang. Dengan hal ini, akan terdapat banyak wisatawan yang mengunjungi daerah tersebut dan bisa menjadi potensi untuk kegiatan bisnis. Dan yang terakhir, kebudayaan tersebut dapat diteliti oleh para peneliti budaya agar dapat dijadikan sebagai ilmu pengetahuan di sekolah-sekolah. 

Jika suatu negara sudah memiliki beragam kebudayaan, pastinya akan mendapatkan tantangan-tantangan yang dapat mengancam kelestariannya. Seiring dengan perkembangan teknologi, kearifan lokal sudah sedikit memudar karena teknologi pada saat ini dapat merusak keseimbangan alam dan lingkungan sekitar.

Pemerintah telah mengeksploitasi alam tanpa memperhatikan kearifan lokal yang sudah berkembang di dalam masyarakat. Tidak hanya itu, tantangan selanjutnya adalah perkembangan penduduk. Penduduk yang semakin banyak dalam suatu negara dapat menyebabkan kemiskinan karena laju pertumbuhan penduduk tidak akan pernah setara dengan pertambahan makanan dan pakaian.

Kebutuhan pangan yang tinggi tidak akan pernah mencukupi jumlah penduduk yang semakin bertambah sehingga tingkat kemiskinan dalam suatu negara akan semakin tinggi. Tantangan selanjutnya adalah di era globalisasi yang seperti ini, banyak masyarakat yang menjalani kehidupan serba individualis, hedonisme, dan materialistik sebab masyarakat sekarang telah memiliki stereotip bahwa mereka sudah tidak lagi membutuhkan satu sama lain, tetapi membutuhkan teknologi. 

Oleh sebab itu, perlu dilakukan berbagai macam upaya agar kearifan lokal dalam suatu negara dapat bertahan dan tidak pudar. Salah satunya adalah dengan cara berpikir rasional dan memperluas komunikasi agar setiap masyarakat dapat saling mempertahankan kebudayaan-kebudayaan di dalam negara.

Masyarakat juga perlu mengubah cara berpikirnya bahwa kearifan lokal adalah bukti keunikan dari sebuah daerah sehingga tidak perlu terpengaruh oleh budaya-budaya asing yang masuk ke Indonesia.

Cara terpenting untuk melestarikan kebudayaan lokal adalah dengan menumbuhkan kesadaran dan rasa cinta terhadap budaya sendiri sehingga orang lain juga akan termotivasi untuk mempelajarinya dan kebudayaan tersebut dapat bertahan di era globalisasi seperti ini. Masyarakat juga perlu menghidupkan kembali sikap toleransi dan solidaritas agar dapat menciptakan suatu kesatuan di dalam sebuah negara. 

Setelah mengetahui makna kearifan lokal dan tantangan-tantangannya dalam menghadapi era globalisasi, dapat disimpulkan bahwa kearifan lokal adalah suatu hal yang sangat penting bagi suatu daerah di dalam negara. Dengan adanya berbagai macam tantangan tersebut, masyarakat dapat lebih belajar untuk bisa mempertahankan kebudayaan lokal yang terdapat di suatu daerah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun