Mohon tunggu...
Dita Ayu Pertiwi
Dita Ayu Pertiwi Mohon Tunggu... -

Mahasiswi FK UPR. Masih Belajar :)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

PMS (Pre Menstrual Syndrome)?

26 Agustus 2017   23:26 Diperbarui: 10 Oktober 2017   17:15 5180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

PMS ? sebuah istilah medis yang mulai mendunia. ngetrenhampir di semua kalangan usia. bahkan kaum adam pun tak asing dengan istilah ini. dari yang tahu akronimnya, sampai yang hanya tau singkatannya aja.

kok sensian banget sih... lagi PMS ya ?

Lo kenapa sih, PMS ye ?

Dan secara otomatis, PMS terkenal menjadi sebuah alasan kuat saat wanita yang tadinya tenang, tiba -- tiba mengalami perubahan suasana hati yang drastis. So, benarkah begitu ? apakah ada alasan dibalik hal tersebut ? ataukah hanya pembenaran dari sifat perempuan yang katanya sensitivan abis ? and yeah, apa yang dapat kita lakukan untuk mengatasinya ?

Pre menstrual syndrome adalah penamaan yang diberikan pada kondisi gejala fisik, psikologis, dan tingkah laku yang terjadi pada dua minggu sebelum periode menstruasi bulanan pada wanita. Dikenal juga dengan sebutan premenstrual tension (PMT). Premenstrual syndrome (PMS) memiliki berbagai macam tanda gejala yang berbeda -- beda namun terjadi dengan pola yang dapat kita duga. termasuk di dalamnya perubahan mood secara tiba -- tiba (mood swings), nyeri pada payudara, mudah tersinggung, ngidammakanan tertentu, kembung, dan penurunan minat seks. Diduga, 3 dari 4 wanita yang menstruasi pernah mengalami beberapa bentuk dari tanda dan gejala premenstrual syndrome.

Bentuk terparah dari premenstrual syndrome dikenal dengan premenstrual dysphoric disorder (PMDD), atau  late luteal phase dysphoric disorder. Terjadi pada sebagian kecil wanita dan mengakibatkan banyaknya kehilangan fungsi kendali diri dikarenakan gejala berat yang tidak biasa. The American Psychiatric Association mengkategorikan PMDD sebagai bentuk parah dari PMS yang mana terdiri dari kemarahan yang tidak terkendali, mudah tersinggung, dan kecemasan yang berat hingga ketegangan menjadi gejala yang paling dominan. 1 dari 20 wanita yang memiliki gejala pada tingkat yang terparah tidak dapat melanjutkan hidupnya dengan normal.

Sebelum mengetahui secara lebih lanjut terkait PMS, apa sih menstruasi itu ?

Menstruasi / Haid adalah periode dimana terjadi perdarahan pada alat kelamin wanita (vagina) yang merupakan bagian dari siklus yang terjadi pada wanita setiap bulannya. Tubuh wanita mempersiapkan diri untuk terjadinya proses kehamilan. Siklus menstruasi ini rata -- rata terjadi seama 28 hari. terdiri atas fase ovulasi (pelepasan sel telur) yang terjadi pada hari ke-14 siklus. Menstruasi atau oerdarahan akan terjadi pada hari ke-28 siklus. Akan terjadi penebalan dan peningkatan aliran darah (vaskularisasi) pada uterus / rahim sebagai sumber nutrisi bagi embrio / janin yang akan mengalami pertumbuhan serta perkembangan dengan melakukan perlekatan (implantasi) di sana. Namun, apabila tidak terjadi kehamilan, Rahim wanita akan mengalami peluruhan yang terdiri dari darah beserta jaringan baru yang sudah dibentuk tetapi tidak jadi digunakan. perdarahan tersebut akan keluar dari tubuh melalui alat kelamin wanita.

sedangkan, PMS akan dimulai pada hari ke empat belas sampai akhir dan 7 hari setelah menstruasi terjadi. Akan terjadi penebalan dan peningkatan aliran darah (vaskularisasi) pada uterus / rahim sebagai sumber nutrisi bagi embrio / janin yang akan mengalami pertumbuhan serta perkembangan dengan melakukan perlekatan (implantasi) di sana. Namun, apabila tidak terjadi kehamilan, Rahim wanita akan mengalami peluruhan yang terdiri dari darah beserta jaringan baru yang sudah dibentuk tetapi tidak jadi digunakan. perdarahan tersebut akan keluar dari tubuh melalui alat kelamin wanita.

Pada saat tesebut, terjadi juga siklus hormonal yang saling bergantian mengalami peningkatan dan penurunan. Pusat pengaturan sistem endokrin pada tubuh manusia, hypothalamus akan memerintahkan hypophysis anterior untuk melepaskan Folicle Stimulating Hormonedan Luteinizing Hormone untuk memicu Indung telur (ovarium) pada wanita untuk menghasilkan sel telur (ovum) dan hormon Esterogen serta Progesteron yang memiliki peran penting dalam mempersiapkan lingkungan dalam rahim untuk persiapan sebuah konsepsi. Tentu saja hal ini sangat berpengaruh pada proses menstruasi (menstruasi kan fase dimana konsepsi tidak terjadi, otomatis berakibat juga pada prubahan secara drastis dari beberapa hormone yang sudah readyuntuk terjadinya konsepsi ).

Pada saat menstruasi, level dari estrogen dan progesterone mengalami peningkatan lho temen - temen. Peningkatan kedua hormon ini terjadi setiap waktu selama siklus. Nah !peningkatan ini berdampak pada terjadinya perubahan mood secara tiba -- tiba, kecemasan, dan rasa mudah tersinggung (naah). Steroid ovarian (hormone steroid di ovarium) mengatur aktivitas dari bagian otak yang terkoneksi dengan gejala -- gejala pre-menstrual symptomps.Selain itu, terjadi peningkatan dari Level Serotonin yang akan mempengaruhi mood seseorang. Serotonin adalah sinyal kita dari otak dan usus yang mempengaruhi mood, emosi, dan pemikiran.

Namun faktanya, penyebab dari PMS itu sendiri masih belum sepenuhnya jelas (Karena berbagai faktor) namun sampai saat ini yang terkuat adalah keterlibatan peran hormonal tersebut.

Tapi yang gak kalah penting, faktor -- faktor resiko apa aja sih yang memperkuat kecenderungan untuk terjadi PMS ? (konsep terjadinya sebuah perubahan yaitu tidak adakan terjadi tanpa adanya faktor resiko / pencetusnya): 

  • Riwayat Depresi atau Gangguan Mood (nah !) contohnya kaya Postpartum depression atau bipolar disorder
  • Riwayat keluarga dengan keluhan PMS
  • Riwayat depresi pada keluarga
  • Riwayat mengalami kekerasan dalam rumah tangga
  • Trauma Psikis dan emosional
  • Riwayat penyalahgunaan zat

Kondisi penyerta lainnya :

  • Dysmenorrhea (sakit saat menstruasi)
  • Gangguan depresi mayor
  • Seasonal affective disorder (gangguan afektif musiman)
  • Gangguan kecemasan menyeluruh
  • Schizofrenia

Cek and re-check, apakah kamu memiliki salah satu faktor resiko diatas. Terkadang banyak faktor resiko yang tidak kita sadari menjadi pencetus terjadinya sesuatu dalam tubuh.

When you can see your doctor  ?

Jika rasa nyeri, perubahan mood, dan gejala lain mulai mempengaruhi aktivitas harianmu. Atau gejala tak kunjung mereda.

Takut  yang aneh aneh ? Jangan takut ! tahu lebih dulu membuatmu lebih cepat menangani sebelum terjadi dampak yang lebih besar. Karena kita tidak tahu, kita harus berusaha untuk mencari tahu :).

Dan membuatmu lebih mengerti siklus bulanan yang terjadi di tubuhmu sendiri.

Pastinya akan diselidiki lebih lanjut terkait riwayat, dan pemeriksaan menyeluruh untuk memastikan tidak ada kelainan yang terjadi .

Gimana menanganinya ?

You can't cure PMS, but you can take steps to ease your symptoms. Berikut hal -- hal yang dapat kamu lakukan untuk meringankan gejala PMS  :

  • Banyak minum air putih (untuk meringankan perut kembung yang terjadi)
  • Banyak konsumsi buah-buahan dan sayuran dan mengurangi asupan gula, garam, kafein, dan alkohol (jujur author juga masih sering konsumsi kafein, karena kadang untuk mengerjakan tugas *curhat*)
  • Konsumsi suplemen seperti asam folat (nah ini penting banget ! apalagi buat yang persiapan mau 'isi' ) , Vitamin B-6, dan Magnesium untuk mengurangi rasa 'kram' pada perut.
  • Tidur paling tidak 8 jam dalam sehari untuk mengurangi rasa lelah (kalau ini rasanya agak sulit juga kadang -- kadang hehe)
  • Olahraga ! (penting untuk memperlancar dan me-refresh pikiran) serta mengurangi stress
  • Kompres perut dengan kompres hangat ruam - ruam kuku (trust me it works!, sambil dilanjutkan dengan tidur sebentar)
  • bila gejala -- gejala perubahan sikap mulai mampak dan memberat, lakukan behavioral therapy.
  • Dapat juga konsumsi obat farmakologis bila gejala symptomatis sudah mulai tak tertahankan, tetapi REMEMBER  harus berdasarkan rekomendasi dari dokter.

Yeah, jadi kalau tiba -- tiba temen atau pacar lo ada yang lagi siklus bulanan terus yang tadinya penyabar, pengertian eh tiba - tiba mendadak gampang baper, sensi, emosional, duh.... mohon pengertiannya yaaa. karena sakitnya itu yang memaksanya untuk seperti itu. hehehe.

dan buat yang PMS, kalo gejala sensiannya udah berlebihan banget dan actually menggangu lingkungan sekitar lah .....feel free to see your doctor ya :) kan kasian hehehe kalo si dia kena marah terus. 

Tentunya juga akan membuatmu lebih mawas diri terhadap apa saja yang mungkin sedang terjadi di tubuhmu.

Keep Healthy and Happy guys !

P.S. Masih belajar ! Mohon Saran dan Kritik teman - teman semua *bow*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Jalan Braga Bandung, Ketika Bebas Kendaraan!

5 bulan yang lalu
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun