Apa yang melintas di benak anda jika mendengar kata game online? Ya pasti akan terpikirkan sebuah permainan yang sangat mengasyikkan secara tim bahkan personal. Game online pertama kali muncul pada tahun 1960 berupa simulasi perang.Sekitar tahun 2001 game online sudah merambah di Indonesia. Game online pertama kali yang muncul di Indonesia adalah Nexia yang berasal dari negeri Gingseng.Untuk memainkan game ini hanya diperlukan komputer dengan spesifikasi kecil, dengan bermodal komputer Pentium 2 dengan grafik 3D kamu sudah bisa memainkannya.
Setahun setelah Nexia muncul game baru yaitu Redmoon,game bergenre RPG (role-playing game). Game ini banyak digandrungi oleh kalangan remaja hingga dewasa pada saat itu. Pada tahun 2006 game online mulai berevolusi di Indonesia,dimana game-game yang muncul bergenre MMOPRG(Massively Multiplayer Online Role Playing Game) 3D. Lalu pada tahun 2009 muncul genre game FPS(First Person Shooting) yaitu point blank yang dirilis oleh Gemscool. Pada tahun 2009 merupakan munculnya cikal bakal MOBA League of Leagends(Lol).
Seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi game online mulai muncul dengan banyak variasi yang semakin canggih dan mengasyikkan pada Android untuk dimainkan oleh gamers seperti yang sedang marak-maraknya saat ini adalah Mobile Legends,Free Fire,PUBG,AOV . Memainkan game tersebut setiap saat sudah menjadi candu bagi anak-anak generasi millennial. Lantas berdampak positif atau negative kah kita bermain game online?mengingat banyak kasus di Indonesia yang sering terjadi akhir-akhir ini,contohnya kasus 10 anak di Banyumas yang mengalami gangguan mental akibat bermain game online.
Dilansir dari merdeka.com "Kriteria gangguan mental adiksi game online itu akibat terlalu banyak berinteraksi dengan dunia virtual. Biasanya mempunyai sifat yang memicu obsesif seseorang," ujar Hilma, Rabu (10/10) malam.(Abdul Aziz,Oktober 2018, https://www.merdeka.com/peristiwa/kecanduan-game-online-10-anak-di-banyumas-alami-gangguan-mental.html, 30 Juli 2019). Kecanduan game online dapat berakibat pada mental,kesehatan serta gaya hidup pada seseorang. Candu  ini juga dapat disebabkan oleh berbagai faktor salah satunya yaitu kurangnya pengawasan orang tua terhadap anak,kurangnya keharmonisan yang terjadi dalam keluarga,kurangnya bersosialisasi,dll.
Namun tak semua game online berdampak buruk jika kita menggunakannya dengan bijak,game boleh dijadikan hobi namun kita juga harus memikirkan tentang resiko yang kita terima. Adapun dampak positif yang bias kita dapat dari bermain game online adalah dapat melatih kerjasama,kesabaran,pengendalian diri dalam melakukan sebuah misi. Kita juga dapat termotivasi untuk menunjukkan skill yang kita miliki seperti pada ajang kompetisi PUBG Mobile Indonesia National Championship(PINC) 2019 kemarin.
Hal-hal yang dapat kita lakukan untuk meminimalkan kecanduan terhadap game online :
- Mencari kesibukan/hobi lainnya seperti bisnis,memasak,kegiatan sosial,dll
- Batasi waktu bermain game online
- Jangan mudah terbujuk teman yang mengajak main game online dalam waktu yang amat lama
- Selingi bermain game dengan istirahat
- Untuk orang tua sebaiknya lebih ketat dalam pengawasan anak bermain game online agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan
Jadi jangan selalu memandang hal negatif yang kita dapat dari game online karena terdapat hal positif juga yang dapat kita ambil untuk dijadikan motivasi. Kita tidak akan terjerumuskan kedalam hal negatif apabila kita menggunakan game online dengan bijak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H