Indonesia merupakan negara dengan kepulauan dan memiliki garis pantai cukup luas yang membentang wilayah Indonesia. Begitupun daerah pesisir merupakan bagian dari bibir pantai dengan masyarakat yang bermata percaharianya mencari ikan, mengolah rumut laut, budidaya ikan hias, tambak dan budidaya trumbuk karang. Potensi laut di Indonesia sangatlah luar biasa sehingga banyak masyarakat daerah pesisir yang berprofesi sebagai nelayan hingga berpenghasilan jutaan rupiah dari hasil berlayar, namun sayangnya kualitas Pendidikan di daerah pesisir masih sangat rendah dan untuk meningkatkan kualitas Pendidikan di daerah pesisir diperlukan pengevaluasian Pendidikan sehingga program Pendidikan yang akan meningkatkan kualitas Pendidikan nelayan.
Bagi Revrisond Baswir, ketua dewan KTNI, data ditpsd yang menyebut 80% Nelayan berpendidikan di bawah SMP, merupakan fenomena yang memprihatinkan sehingga harus diperbaiki dari mulai segi pendidikanya, yang mana Pendidikan di daerah pesisir harus mengevaluasi dan meningkatkan program yang sudah ada. Program Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang memiliki tujuan-tujuan tertentu. Stufflebeamdan Shrinkfield (1985) mengemukakan bahwa evaluasi itu mempunyai tujuan untuk meningkatkan begitu juga menurut Kauffman dan Thomas mengemukakan bahwa evaluasi itu untuk mengumpulkan data dan mengolah data tersebut untuk informasi sehingga agar adanya perubahan, peningkatan dan kemajuan.
Untuk hasil dari data yang kita dapat. Pemerintah khususnya mentri Pendidikan untuk memberikan vasilatas atau perhatian lebih kepada wilayah pesisir, dikarenakan agar adanya peningkatan yang sangat terlihat oleh masyarakat seperti contohnya penyebaran guru PNS ke area pesisir dengan porsi lebih banyak dan di buatkan program khsus serta guru khusus sehingga tidak sersisihkan dengan sekolah mewah yang bervasilitas tinggi di kota. Untuk menyeimbangkan Pendidikan yang ada di indosnesia serta merata maka kementrian Pendidikan harus adil untuk peningatan Pendidikan generasi bangsa namun bukan menyamaratakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H