Menurut saya sudah saatnya Baim Wong sadar diri untuk merombak semua isi kontennya setelah blunder untuk kesekian kalinya, karena kalau tidak julukan “Musuh Masyarakat” Coki-Muslim bisa-bisa beralih ke Baim-Paula. Kedua pasangan ini seringkali blunder, entah permasalahan konten atau pun pemikiran.
Satu tahun ini Baim-Paula mengalami dua kali blunder. Pertama, permasalahan CFW (Citayem Fashion Week), mereka ketahuan mendaftarkan CFW sebagai HAKI atas nama perusahannya.
Nah, yang kedua ini bisa dibilang cukup goblok dan sangat gegabah, pasangan suami istri ini membuat konten prank KDRT saat permasalahan KDRT yang dialami Lesti Kejora sedang ramai dibicarakan.
Mungkin, empati dua pasangan ini bisa dibilang mati, karena di awal mereka tidak ingin berbicara tentang kasus KDRT yang dialami teman artisnya tersebut dan itu masuk ranah privasi mereka, mungkin pola pikir Baim sudah kena dan harus diperbaiki, jadinya kasus tersebut malah dijadikan konten prank oleh dua pasangan sejoli itu.
Baim-Paula mungkin nggak tahu kalau di tahun 2021 ada 10.368 korban kekerasan yang dialami perempuan. Prank yang dilakukan Baim-Paula sangat-sangat why, prank itu dilakukan dan di upload saat berita Lesti Kejora melaporkan suaminya ke kepolisian karena kasus KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga). Komnas Perempuan ikut menyayangkan konten yang dibuat Baim-Paula tersebut karena bentuk penyangkalan dan menjadikan pengalaman korban sebagai candaan bahkan sebagai sesuatu yang seru.
Pada thumbnail nya terdapat tulisan “Sebelum di Takedown” seharusnya akal sehat mereka tahu, bahwa prank ini akan diboikot oleh netizen, mungkin akal sehatnya sudah tertutup engagement. Paula juga sebagai perempuan seharusnya bisa berempati lebih dan menolak ajakan suaminya untuk melakukan konten prank tersebut. Kalau saya jadi Lesti akan berbicara kepada Baim-Paulan seperti ini “Yang kalian lakukan ke saya itu jahat”.
Selain konten tentang prank, Baim sendiri bisa dibilang Youtuber Spesialis Ngontenin Orang Miskin, hal ini masih terkait konten citayam fashion week dan konten-konten lainnya yang memanfaatkan orang miskin sebagai sumber keuangan. Menurut Prof. Rachmah Ida selaku pakar kajian studi media unair, Baim melanggar etika dan seorang konten kreator harus kreatif, tidak mengekploitasi kemiskinan orang lain.
Baim wong juga pernah masuk di feeds “Gejayan Memanggil”. Sudah seharusnya Baim-Paula ini mulai mengedukasi dirinya dan belajar tentang empati dan lebih kreatif dalam membuat konten tanpa harus mengekploitasi kemiskinan.
Sebelum menjadi youtuber dan dikenal dengan “Boss que”, Paula adalah seorang model, kenapa tidak membuat konten cara-cara untuk menjadi model top?, Baim Wong sendiri artis, kenapa tidak membuat konten yang berhubungan dengan akting?. Entahlah, hanya mereka berdua yang tahu jawabannya.
Tapi, untuk saat ini lebih baik Baim-Paula fokus bertanggung jawab atas prank kasus KDRT yang membawanya ke kantor polisi beneran karena dilaporkan dengan pasal UU ITE dan juga 220 KUHP tentang laporan Palsu. Semangat ya bestie Baim dan Paula, semoga pola pikirnya dan kreatifitasnya bisa diupgrade, jadi lcd nya ngga kena lagi. Xixixi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H