Mohon tunggu...
Ayunul Khittoh
Ayunul Khittoh Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya seorang guru

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat empirisme

22 Desember 2024   10:15 Diperbarui: 22 Desember 2024   09:13 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Empirisme adalah aliran filsafat yang menekankan peran pengalaman dan observasi dalam memperoleh pengetahuan. Berikut adalah pemikiran filsafat empirisme dan beberapa tokoh empirisme:

Pemikiran Filsafat Empirisme
1. Pengetahuan berasal dari pengalaman ( Empirisme percaya bahwa pengetahuan diperoleh melalui pengalaman, observasi, dan eksperimen.) 
2. Pengalaman indrawi  (Empirisme menekankan pentingnya pengalaman indrawi (penglihatan, pendengaran, penciuman, perasaan, dan pengecapan) dalam memperoleh pengetahuan.) 
3. Pembatasan akal ( Empirisme membatasi peran akal dalam memperoleh pengetahuan, karena akal dianggap tidak dapat mencapai kebenaran absolut.) 
4. Pentingnya eksperimen ( Empirisme menekankan pentingnya eksperimen dan pengujian hipotesis untuk memperoleh pengetahuan yang akurat.) 

Tokoh-tokoh Empirisme

1. John Locke (1632-1704) , Locke percaya bahwa pikiran manusia awalnya kosong dan pengetahuan diperoleh melalui pengalaman.
2. David Hume (1711-1776) , Hume menekankan pentingnya pengalaman dan skeptisisme terhadap pengetahuan yang tidak didukung oleh bukti empiris.
3. George Berkeley (1685-1753) , Berkeley percaya bahwa pengetahuan diperoleh melalui pengalaman dan bahwa realitas hanya ada dalam pikiran.
4. Francis Bacon (1561-1626) , Bacon menekankan pentingnya eksperimen dan pengujian hipotesis dalam memperoleh pengetahuan.
5. Ernst Mach (1838-1916), Mach percaya bahwa pengetahuan diperoleh melalui pengalaman dan bahwa ilmu pengetahuan harus didasarkan pada observasi dan eksperimen.

Aliran Empirisme

1. Empirisme Klasik (Aliran ini dipelopori oleh John Locke dan David Hume)
2. Empirisme Logis (Aliran ini dipelopori oleh Ernst Mach dan Bertrand Russell) 

3. Empirisme Fenis ( Aliran ini dipelopori oleh George Berkeley)

Kritik terhadap Empirisme

1. Keterbatasan pengalaman

Empirisme hanya mempertimbangkan pengalaman indrawi, sehingga membatasi kemampuan untuk memahami realitas yang lebih luas.

2. Kesulitan membedakan antara fakta dan teori

Empirisme sulit membedakan antara fakta dan teori, karena keduanya dapat dipengaruhi oleh pengalaman.

3. Ketergantungan pada akal

Empirisme membutuhkan akal untuk menginterpretasikan pengalaman, sehingga tidak sepenuhnya memisahkan diri dari rasionalisme.

Ciri-Ciri Utama Empirisme

1. Pengetahuan berasal dari pengalaman Empirisme percaya bahwa pengetahuan diperoleh melalui pengalaman, observasi, dan eksperimen.

2. Pengalaman indrawi

Empirisme menekankan pentingnya pengalaman indrawi (penglihatan, pendengaran, penciuman, perasaan, dan pengecapan).

3. Pembatasan akal

 Empirisme membatasi peran akal dalam memperoleh pengetahuan, karena akal dianggap tidak dapat mencapai kebenaran absolut.

4. Pentingnya eksperimen,

Empirisme menekankan pentingnya eksperimen dan pengujian hipotesis untuk memperoleh pengetahuan yang akurat.

5. Penolakan terhadap pengetahuan  Empirisme menolak gagasan bahwa pengetahuan dapat diperoleh tanpa pengalaman.

Karakteristik Filosofis

1. Fokus pada realitas empiris

 Empirisme berfokus pada realitas yang dapat diobservasi dan diukur.

2. Penggunaan metode ilmiah

Empirisme menggunakan metode ilmiah untuk memperoleh pengetahuan.

3. Pentingnya data dan bukti

 Empirisme menekankan pentingnya data dan bukti dalam memperoleh pengetahuan.

4. Kesadaran akan keterbatasan pengetahuan

 Empirisme mengakui bahwa pengetahuan memiliki keterbatasan dan dapat berubah.

Empirisme memiliki pengaruh signifikan dalam berbagai bidang, antara lain:

Ilmu Pengetahuan

1. Perkembangan Metode Ilmiah

 Empirisme memperkuat metode ilmiah dengan menekankan pengamatan, eksperimen dan pengujian hipotesis.

2. Ilmu Alam

Empirisme memajukan ilmu alam seperti fisika, kimia dan biologi dengan menekankan pentingnya observasi dan eksperimen.

3. Ilmu Sosial

Empirisme mempengaruhi ilmu sosial seperti psikologi, sosiologi dan ekonomi dengan menekankan pentingnya data dan statistik.

Filsafat

1. Rasionalisme vs Empirisme

 Empirisme memicu perdebatan dengan rasionalisme tentang sumber pengetahuan.

2. Pengembangan Positivis observasi

 Empirisme mempengaruhi positivisme yang menekankan pentingnya data dan observasi.

3. Pengembangan Filsafat Ilmu

Empirisme mempengaruhi filsafat ilmu dengan menekankan pentingnya metode ilmiah.

Pendidikan

1. Pengajaran Berbasis Eksperimen Empirisme mempengaruhi metode pengajaran dengan menekankan pentingnya eksperimen dan pengamatan.

2. Pengembangan Kurikulum

 Empirisme mempengaruhi pengembangan kurikulum dengan menekankan pentingnya ilmu pengetahuan dan keterampilan.

Teknologi

1. Perkembangan Teknologi

Empirisme mempercepat perkembangan teknologi dengan menekankan pentingnya eksperimen dan inovasi.

2. Pengembangan Ilmu Komputer 

Empirisme mempengaruhi pengembangan ilmu komputer dengan menekankan pentingnya algoritma dan pengujian.

Masyarakat
1. Pengembangan Ilmu Pengetahuan Populer

 Empirisme memperluas kesadaran masyarakat tentang ilmu pengetahuan.

2. Peningkatan Kesadaran Kritis

 Empirisme mempromosikan kesadaran kritis dan pemikiran logis dalam masyarakat.

3. Pengembangan Etika Ilmiah 

Empirisme mempengaruhi pengembangan etika ilmiah dengan menekankan pentingnya integritas dan objektivitas.


Empirisme sering di bandingkan dengan Rasionalisme yang menekan kan bahwa akal adalah sumber utama dari ilmu pengetahuan meskipun berbeda kedua aliran ini memiliki kontribusi besar dalam perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun