Empirisme sulit membedakan antara fakta dan teori, karena keduanya dapat dipengaruhi oleh pengalaman.
3. Ketergantungan pada akal
Empirisme membutuhkan akal untuk menginterpretasikan pengalaman, sehingga tidak sepenuhnya memisahkan diri dari rasionalisme.
Ciri-Ciri Utama Empirisme
1. Pengetahuan berasal dari pengalaman Empirisme percaya bahwa pengetahuan diperoleh melalui pengalaman, observasi, dan eksperimen.
2. Pengalaman indrawi
Empirisme menekankan pentingnya pengalaman indrawi (penglihatan, pendengaran, penciuman, perasaan, dan pengecapan).
3. Pembatasan akal
 Empirisme membatasi peran akal dalam memperoleh pengetahuan, karena akal dianggap tidak dapat mencapai kebenaran absolut.
4. Pentingnya eksperimen,
Empirisme menekankan pentingnya eksperimen dan pengujian hipotesis untuk memperoleh pengetahuan yang akurat.