Filsafat umum adalah cabang filsafat yang mencakup pemikiran tentang berbagai pertanyaan mendasar terkait eksistensi, pengetahuan, nilai, dan realitas, Filsafat pertama kali muncul di Yunani Kuno.Â
Pemikir seperti Santo Agustinus dan Thomas Aquinas mencoba menggabungkan pemikiran Yunani dengan ajaran agama. Pada abad ke-15 hingga ke-18, terjadi kebangkitan pemikiran kritis dan humanisme. Filsuf seperti Descartes, Locke, dan Kant mengembangkan ide-ide tentang rasionalitas, empirisme, dan moralitas, yang membentuk dasar filsafat modern. Â
POSITIVISME
Positivisme adalah aliran pemikiran dalam filsafat yang menekankan bahwa pengetahuan yang valid berasal dari pengalaman empiris dan dapat diuji secara ilmiah Pendekatan yang berfokus pada pengamatan dan pengalaman empiris sebagai sumber utama pengetahuan. Â
Auguste Comte Dikenal sebagai bapak positivisme, Â membagi perkembangan pemikiran manusia menjadi tiga tahap:
 √ Teologis ( Penjelasan fenomena berdasarkan keyakinan agama atau mitologi)Â
 √ Metafisik ( penjelasan yang mengandalkan konsep abstrak filsafat)Â
 √ Tahap positif
positivisme sangat berpengaruh dalam pengembangan ilmu sosial. Comte sendiri memperkenalkan istilah "sosiologi" dan berargumen bahwa masyarakat dapat dipelajari dengan metode ilmiah yang sama seperti sains alam Dalam penelitian sosial, pendekatan ini sering melibatkan pengumpulan data kuantitatif, seperti survei dan eksperimen, untuk analisis statistik.Â
Ciri ciri positivisme
1. Empirisme
2.objektivitas
3. Verifikasi
4. keterbatasan metafisika
5. Subjektivitas
6. Nilai dan etika
7.kompleksitas emosional
FENOMENOLOGI
Fenomenologi adalah aliran filsafat yang berfokus pada pengalaman subjektif dan makna di balik pengalaman tersebut.Â
Prinsip Utama Fenomenologi
1. Epoche
2.Esensialisme.
3.kesadaran.
Kesimpulan
Positivisme telah memberikan kontribusi penting terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan metode penelitian. Meskipun menghadapi kritik, prinsip-prinsip positivisme tetap relevan dalam banyak disiplin, terutama dalam konteks empiris dan ilmiah.Â
Fenomenologi menawarkan cara unik untuk memahami pengalaman manusia, menekankan pentingnya perspektif subjektif dan makna. Meskipun menghadapi kritik, pendekatan ini tetap relevan dan berkontribusi dalam banyak bidang penelitian
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H