Mohon tunggu...
Ayuninghetias
Ayuninghetias Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia

Pembuatan akun ini ditujukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Kuliah Kerja Nyata Tematik LPPM UPI Gelombang 2 2021

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Tematik UPI 2021: Penyediaan Bahan Bacaan Digital Guna Membangun Minat Literasi Baca Tulis Siswa di SDN Jatiasih III

25 September 2021   06:43 Diperbarui: 25 September 2021   06:52 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa lembaga survei menyatakan fakta tentang rendahnya budaya literasi di Indonesia. Programme for International Student Assessment (PISA) menyebutkan, pada 2019 Indonesia menempati ranking ke 62 dari 70 negara berkaitan dengan tingkat literasi, atau berada 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah.

Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization/UNESCO) menunjukkan data persentase minat baca anak Indonesia berada di angka 0,01 persen. Angka itu berarti, dari 10.000 anak Indonesia, hanya satu anak yang senang membaca.

Tercatat total jumlah bahan bacaan dengan total jumlah penduduk Indonesia memiliki rasio nasional 0,09. Artinya satu buku ditunggu oleh 90 orang setiap tahun, sehingga Indonesia memiliki tingkat terendah dalam indeks kegemaran membaca.

Rendahnya literasi di Indonesia disebabkan oleh masyarakat yang kurang sadar akan manfaatnya. Tujuan utama literasi bukan hanya menekankan pada kemampuan anak untuk membaca atau menulis. Tetapi juga membentuk generasi yang mampu berpikir kritis dalam menyikapi setiap informasi yang diperoleh.

Banyak faktor yang melatar belakangi rendahnya minat membaca anak. Kurangnya penyediaan bahan bacaan menjadi salah satu dari beberapa faktor lainnya. Pada kenyataannya banyak siswa kelas 5C SDN Jatiasih III yang tertarik dalam membaca walaupun tidak mereka tekuni sebagai hobi. 

Melihat keadaan tersebut, saya sebagai mahasiswa KKN UPI mencoba menyediakan bahan bacaan digital, seperti cerita cerita pendek dan bacaan edukasi untuk meningkatkan literasi baca tulis dan sains.

Melalui bahan bacaan ini, kita bisa melihat ketertarikan siswa dalam membaca. Selain itu, bahan bacaan ini juga berfungsi sebagai sarana penyediaan dalam meningkatkan literasi siswa. 

Dalam pelaksanaannya, para siswa diminta untuk membaca bacaan tersebut. Lalu, pada saat pendampingan melalui Goggle Meet, para siswa diminta untuk menceritakan kembali dan memberikan kesimpulan dari apa yang telah mereka baca. Selama evaluasi berlangsung siswa terlihat antusias dan tertarik dengan bahan bacaan yang disajikan.

Dokpri
Dokpri

Selain itu, jiwa keingintahuan mereka pun mulai bertambah. Hal itu terlihat dari semangat para siswa saat meminta untuk disajikan kembali cerita cerita menarik lainnya.

''Ceritanya menarik dan memiliki pesan moral didalamnya, saya tertarik dalam membaca cerita lainnya'' Ucap salah seorang siswa bernama John Michael.

Selain dapat meningkatkan kegemaran siswa dalam membaca, kegiatan penyediaan bahan bacaan digital ini juga menjadi motivasi mereka dalam membuka wawasan untuk mencari informasi yang bisa mereka dapatkan melalui sumber bacaan manapun. 

Manfaat literasi tidak hanya mengantarkan siswa untuk bisa membaca dan menulis tapi juga kemampuan dalam memahami apa yang dibaca dan apa yang ditulis. Oleh karena itu, kemampuan literasi yang baik memberikan siswa lebih mudah memahami informasi yang mereka terima.

Gemar membaca harus ditanamkan sejak dini. Tidak hanya untuk orang dewasa saja, tapi semua usia pun bisa memperoleh manfaat dari membaca. Beragam jenis buku yang bisa dibaca, seperti majalah, novel, buku bergambar, dan dongeng. 

Jika dibiasakan sejak kecil, membaca bisa menjadi salah satu hobi yang menyenangkan dan bermanfaat. Karena lewat membaca, kita bisa memperoleh informasi apa saja yang sebelumnya tidak kita ketahui.

Dengan dikenalkannya bahan bacaan yang beragam, kegiatan ini diharapkan para siswa menjadi lebih termotivasi dalam meningkatkan literasi dan minat membaca mereka. Walaupun membaca bukanlah hobi bagi mereka namun tetap bisa mereka lakukan dan menjadikan kegiatan membaca ini sebagai kegiatan yang menyenangkan. 

Tidak hanya untuk menambah wawasan, tetapi membaca juga memberikan pengalaman tersendiri bagi pembacanya. Oleh karena itu, banyak sekali manfaat yang bisa kita peroleh dari membaca.

Ayuninghetias - 1805301 - Pendidikan Bahasa Jerman - Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra - DPL : Bapak Dr. Wawan Hermawan, M.Ag. (Kelompok 46)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun