Mohon tunggu...
Alfiyah  Qurrotu A.
Alfiyah Qurrotu A. Mohon Tunggu... Penulis - guru

masih belajar, dan selamanya akan begitu.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Anak Masih Suka Rewel dalam Belajar, Berikut Langkah Mengatasinya

5 Februari 2018   13:49 Diperbarui: 5 Februari 2018   14:27 661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi saat ayah meyakinkan anaknya untuk terus berusaha. Gambar dari Hipwee.com

Otak adalah mata air yang seharusnya secara berangsur-angsur, bukan wadah yang harus langsung diisi penuh. -Gabriel Camyen-

Seiring bertambahnya usia anak, proses pembelajaran seharusnya lebih mendorong anak untuk mencari dan meneliti apa yang dikehendakinya, dimanapun itu tempatnya asalkan anak dapat menerima dan menangkap pembelajaran baru. Sehingga ia memperoleh apa yang ia inginkan. Pembelajaran seperti ini tentunya akan mendorong anak untuk lebih berpikir, mengamati, merenungkan, serta menemukan hal secara kreatif

Sebaliknya, dalam proses pembelajaran seharusnya jauh dari upaya penjejalan gagasan-gagasan teori kedalam otak anak. Pemberian pembelajaran yang terlalu berlebihan pasti akan mengganggu pemahaman anak terhadap hakekat belajar yang sesungguhnya. Hingga menyebabkan rasa bosan karena merasa dipaksa dalam belajar.

Kira-kira, jika hal tersebut terus-menerus terjadi. Sebenarnya akan menjadi boomerang bagi sang anak itu sendiri. Dibawah ini saya memiliki beberapa tips sederhana agar dapat meningkatkan daya tarik belajar terhadap anak Ayah dan Bunda sekalian

Beri anak jadwal sedetail mungkin

Dalam belajar, pasti didalamnya terdapat aktivitas yang membutuhkan otak untuk berfikir. Dan dalam kenyataannya, setiap otak manusia memiliki kapasitasnya masing-masing. Untuk penggunaannya sendiri, kita dapat kembalikan lagi kepada setiap individu. Jika dilihat dengan kondisi anak yang sudah mulai berkurang dalam semangat untuk belajar. Tentunya Ayah Bunda harus mencari tahu, kira-kira hal apa yang sedang menimpa sang buah hati hingga mendapati perilaku yang demikian.

Benarkah anak telah merasa dipaksa belajar? Atau anak terlalu letih dengan jam belajar yang begitu militan? Alangkah baiknya jika Ayah Bunda memberikan anak jadwal yang tersusun secara rapi. Tanpa terkecuali untuk menyediakan waktu istirahat yang cukup bagi anak. Lebih baik lagi jika mengurangi kuantitas waktu belajar dengan memaksimalkan sedikit waktu untuk membuat kualitas pengajaran yang lebih baik lagi.

Cukupi asupan gizi anak dengan baik

Memiliki anak dengan kecerdasan tinggi merupakan dambaan bagi setiap orang tua, karena itulah banyak orang tua yang mengeluarkan biaya besar demi mendapatkan anaknya menjadi cerdas dan pintar serta sehat. Untuk mendapatkan kecerdasan anak yang optimal sebaiknya orang tua memperhatikan asupan makanan maupun minuman yang memiliki banyak gizi.

Meskipun begitu, Ayah Bunda juga jangan letih untuk terus mengupayakan memberikan anak stimulus yang dapat membuat perkembangan otaknya semakin baik lagi. Bisa juga dengan menempatkan anak pada lingkungan yang cukup menggembirakan bagi anak mungkin.

Dampingi anak saat mendapati sebuah kesulitan

Dengan adanya sosok orang tua yang berada disekitarnya, hal itu diyakini dapat menumbuhkan energi positif bagi anak dalam menghadapi segala sesuatu yang akan dia hadapi. Terlebih jika dia sedang berada dalam suatu permasalahan kecil ataupun besar. Sosok orang tua yang dianggap selalu tahu setiap detaildari anaknya akan lebih mempercepat penyelesaian dari sebuah permasalahan.

Daun yang jatuh tak jauh dari pohonnya. Dan kepribadian anak dapat dibentuk sejak sedini mungkin. Hanya saja, kita juga harus percaya bahwa hasil akan selalu mengikuti proses. Semoga menginspirasi, tetap semangat dalam menumbuhkan generasi-generasi yang penuh inspirasi.

Malang, 05 Februari 2018

Alfiyah Qurrotu A'yunina

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun