Mohon tunggu...
Alfiyah  Qurrotu A.
Alfiyah Qurrotu A. Mohon Tunggu... Penulis - guru

masih belajar, dan selamanya akan begitu.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menjadi Pemimpin Harus Bisa Menjaga Hati Banyak Orang

11 November 2017   07:04 Diperbarui: 11 November 2017   16:39 1761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar dari wroclawuncut.com

Manusia adalah makhluk sosial yang menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri dan menjadi pemimpin bagi orang lain. Menjadi pemimpin berarti menjadi seseorang yang memiliki tanggung jawab lebih dalam hidup.

Setiap orang yang lahir di dunia ini pastilah siap menjadi seorang pemimpin. Bagaimanapun, hal itu memang misi yang diberikan oleh Sang Maha Pencipta kepada manusia yaitu menjadi pemimpin di muka bumi. Entah itu sebagai ketua RT, ketua PKK, kepala keluarga, minimal ketua dari hidupnya sendiri dah. Yang pada intinya dalam proses memimpin tersebut pasti terdapat amanah atau tujuan yang akan diupayakan menjadi nyata (berhasil).

Dalam menjadi seorang pemimpin tentunya ada pula orang yang dipimpin, atau jika boleh meminjam istilah lain yaitu ketua dan anggota. Jadi didalam sebuah organisasi yang terdapat dua unsur pembentuk tersebut diharapkan tumbuh suatu feedback atau timbal balik yang intinya untuk mewujudkan cita-cita sebuah komunitas atau organisasi.

Dalam menjadi seorang pemimpin sebaiknya sangat berhati-hati dalam menuturkan kata-kata yang akan disampaikan kepada anggotanya. Anda harus menghindari penggunaan kata yang negatif. Hal tersebut memang terlihat biasa saja, namun tidakkah anda mengetahui bahwa hal itu dapat memengaruhi perasaan dari setiap anggota. Karena menjadi pemimpin tentunya tidak hanya satu atau dua hati yang harus dijaga. Melainkan pemimpin diharuskan menjaga banyak hati agar kapal yang dikendari terus dapat berlayar hingga pulau yang dituju. 

Selalu beri motivasi

Dalam kondisi apapun, terutama saat anggota merasa jenuh atau merasakan hal yang kurang menjadikan dia produktif dalam beraktifitas. Alangkah baiknya jika pemimpin selalu memberikan motivasi agar terus bersemangat dan menampilkan senyum dihadapan orang banyak. Hal itu akan menjadi perhatian khusus bagi anggota.

Tetap terlihat tenang

Bagaimanapun keadaan yang sedang dialami, pemimpin sebaiknya tetap terlihat tenang atau serasa tidak memiliki beban yang dapat mensugesti anggota untuk ikut cemas dengan melihat wajah atau gerak-gerik dari seorang pemimpin.

Seorang pemimpin adalah individu dengan jiwa yang terlatih dan mampu melatih individu-individu lain untuk mewujudkan visi yang bersifat seragam. Seorang pemimpin diharuskan mampu melibatkan diri dalam unsur keberagaman sifat anggota yang menjadi tanggung jawabnya. Idealnya, seorang pemimpin ialah orang yang mampu membawa misi kelompoknya kearah yang baik dan tetap teguh dalam kondisi apapun dengan merangkul semua anggota kelompok.

Semoga tulisan ini dapat bermanfaat dan menimbulkan energi positif di akhir pekan kali ini. Manusia memang tidak bisa dituntut untuk menjadi sempurna di mata manusia lain, tapi dia bisa berusaha untuk menuju jalan kesempurnaan itu dengan mengusahakan kebaikan terus bertengger dalam setiap harinya. Keep moving forwad! Happy Weekend ^^

11 November 2017

Alfiyah Qurrotu A'yunina

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun