Mohon tunggu...
Alfiyah  Qurrotu A.
Alfiyah Qurrotu A. Mohon Tunggu... Penulis - guru

masih belajar, dan selamanya akan begitu.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menulis dengan Hati akan Sampai ke Hati

7 Oktober 2017   21:58 Diperbarui: 8 Oktober 2017   04:29 1786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tutup matamu, kemudian bayangkan ada ribuan pangeran menghampirimu dengan menaiki kuda  memberimu kertas yang berisikan ribuan kata yang belum pernah kau ketahui sebelumnya.  Nah, setelah itu kau ditantang untuk merangkai kata demi kata yang telah kau dapatkan dengan formasi yang bagus hingga membentuk sebuah tulisan yang bermanfaat dan berkualitas.

 Banyak tulisan yang secara ide sebenarnya bagus dan menarik tapi terlewat begitu saja hanya karena si penulis gagal mengawalinya dengan kalimat pembuka yang kurang memikat pembaca.

Tentunya bukan sembarang tulisan yang dapat masuk dalam kriteria bagus dan menarik. Melainkan tulisannya harus memiliki manfaat dan berkualitas.  Tapi kan, bermanfaat dan berkualitas itu relatif bagi pembaca. Lalu apakah perlu professor yang menilainya? Masa iya tulisan bermanfaat dan berkualitas adalah tulisan yang harus dibaca dulu oleh professor? Tentu tidak. Bukan! Yang dapat menjadi patokan ialah yang pertama, asli karya sendiri. Jadi bukan tulisan yang berasal dari kopi mengkopi milik rumah tetangga. Jika memang bersumber milik orang lain, maka harus jelas referensinya. Selanjutnya adalah tulisan bermanfaat yang kemudian saya rangkum seperti

Writing, muslim.or.id
Writing, muslim.or.id
Memberikan informasi yang benar

Semakin banyaknya informasi yang tersebar di dunia maya yang mewajibkan pembaca untuk selalu selektif dalam menerimanya. Diperlukan kecerdasan untuk dapat mengetahui berita mana yang sebaiknya dipercaya. Sebagai perantara penyaji berita, maka disini penulis berperan agar tidak mengecewakan pembaca dengan menyuguhkan tulisan-tulisan yang tidak mengandung unsur kebohongan, fitnah, yang dapat menimbulkan perpecahan antar pembaca.

Memberikan motivasi

Mayoritas tulisan yang mengandung motivasi biasanya akan memberikan energi positif tersendiri bagi pembacanya. Misal tulisan yang menyuguhkan mengenai cara  meraih beasiswa, atau kisah perjuangan penerima beasiswa, dan banyak lagi mengenai kisah inspiratif dari orang besar di dunia.

Bahasa mudah dipahami

Perlu diingat, bahwa dasar menulis adalah menyampaikan pesan berupa ide, gagasan, informasi, opini, dan lain sebagainya kepada pembaca sehingga dapat dimengerti. Untuk itu, membutuhkan bahasa yang mudah agar dapat dijangkau oleh semua kalangan pembaca dan meminimalisir kesalahan tafsir dalam membaca.

Memberikan hikmah

Begitu pentingnya sebuah hikmah karena akan membuat seorang menjadi lebih bermanfaat. Yang sebelumnya belum tahu menjadi tahu. Yang sebelumnya lemas menjadi semangat. Hingga tak sedikit pembaca diluar sana yang seusai membaca akan semakin terbuka pikirannya.

Nah kawan, semoga tulisan diatas dapat menambah pengetahuan bagi kalian serta dapat memunculkan semangat kalian untuk selalu membaca dan menulis. Sejatinya Ali bin Thalib telah mengatakan bahwa cara mengikat ilmu adalah dengan menulis. Maka, menulislah. Warnai harimu dengan menulis hal positif.

Semoga bermanfaat. Semoga... 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun