Harapannya riset yang dilakukan ini dapat memperlihatkan fenomena alih fungsi lahan yang terjadi di Bali dan dapat menjadi rekomendasi bagi pemerintah maupun bagi organisasi subak untuk melakukan revitalisasi awig-awig terkait alih fungsi lahan. Dengan begitu, lahan pertanian di Bali dapat terjaga dan kearifan lokal awig-awig subak juga dapat terus dilestarikan. Riset ini berhasil mendapatkan pendanaan riset dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia dalam ajang Pekan Kreativitas Mahasiswa bidang Riset Sosial Humaniora dengan judul berjudul "Menelisik Perspektif Masyarakat Bali Terhadap Penurunan Eksistensi Awig-Awig Subak di Tengah Ancaman Alih Fungsi Lahan".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H