KAI Commuter merupakan moda transportasi umum sejuta umat di ibukota yang tak pernah sepi penumpang. Tarifnya yang murah dan terjangkau menjadikan KAI Commuter memiliki banyak peminat dari berbagai kalangan baik orang tua maupun generasi muda, selain itu akses stasiun yang kebanyakan terletak di tempat yang mudah di jangkau membuat masyarakat ibukota semakin terbantu. Selain murah dan efisien, KAI Commuter juga selalu memberikan pelayanan terbaiknya untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para penumpangnya.
Bicara soal murah, cepat aman dan nyaman, saya memiliki cerita pengalaman yang menurut saya relate dengan jargon tersebut. Pengalaman berkesan dan takkan terlupakan yang menjadikan lucu untuk terus di kenang.
Saat itu saya hendak menuju ke suatu daerah di Jakarta Barat yang mengharuskan saya turun di stasiun Rawa Buaya untuk keperluan pekerjaan saya, awalnya saya ragu & takut karena saya belum memiliki pengalaman maupun pengetahuan seputar naik KAI Commuter, sebab saya merupakan perantau yang belum lama tinggal di Jakarta dan baru pertama kali akan naik KAI Commuter. Namun akhirnya saya memberanikan diri untuk mencoba pertama kali bepergian dengan menggunakan KAI Commuter.
Saya berangkat dari stasiun Kramat karena kantor saya terletak di daerah Salemba, dengan berbekal arahan dari security yang bertugas di stasiun Kramat saya pun akhirnya yakin dan tidak merasa ragu maupun takut lagi, saya pun merasa sangat bahagia karena akhirnya bisa segera merasakan asyiknya naik KAI Commuter.
Sebelum masuk & menuju ke peron saya terlebih dahulu membeli KMT atau kartu multi trip seharga Rp.30.000 dengan isi saldo Rp.10.000, sementara tarif untuk naik KAI Commuter sendiri di mulai dari Rp.3000 tergantung tujuan akhir stasiunnya, saya cukup terkejut karena menurut saya sangatlah murah. Setelah tap in saya pun masuk dengan menunggu di tempat duduk yang ada di stasiun untuk menunggu KAI Commuter arah Jatinegara.
Setelah KAI Commuter arah Jatinegara datang saya pun bergegas naik, saya mendapatkan tempat duduk karena situasi penumpang normal tidak begitu ramai. Karena jarak stasiun Kramat dengan Jatinegara dekat tidak terasa saya sudah sampai di stasiun transit Jatinegara, saya pun berpindah peron untuk menunggu KAI Commuter ke arah Manggarai. Selang kurang lebih hampir 10 menit lamanya KAI Commuter arah Manggarai pun datang dan saya segera naik.
Perjalanan yang cukup singkat dari Jatinegara ke Manggarai membuat tidak terasa jika saya akan segera tiba di stasiun transit Manggarai. KAI Commuter yang saya naiki pun tiba di stasiun yang sangat luas dan begitu aestetich. Saya teringat arahan security di stasiun Kramat bahwa saya harus naik KAI Commuter arah Duri.
Namun karena stasiun Manggarai sangatlah luas, saya sampai kebingungan dan cukup malu kalau harus bertanya lagi pada security, ntah bagaimana bisa saya tiba di peron yang saya tidak tau ke arah mana peron tempat saya berdiri. Tidak lama kemudian terdengar suara dari announcer stasiun yang mengumumkan akan ada KAI Commuter yang datang. Tanpa memahami announcement tersebut dengan jelas saya langsung saja naik KAI Commuter yang berhenti di peron tempat saya berdiri.
Saat masuk ke dalam KAI Commuter saya agak sedikit kesal karena tidak mendapat tempat duduk, pagi itu di stasiun Manggarai cukup ramai penumpang naik ke KAI Commuter yang saya naiki ini.
Saya begitu menikmati perjalanan dan melihat betapa indah nya view kota Jakarta di lihat dari perlintasan kereta api lintas atas, sampai tidak terasa saya sudah akan tiba di stasiun pemberhentian terakhir dari KAI Commuter yang saya naiki ini yaitu Jakarta Kota, karena saking menikmatinya perjalanan menggunakan KAI Commuter saya sampai baru sadar kalo ternyata saya salah naik KAI Commuter.
Bingung, namun saya berusaha untuk tetap tenang dan setelah saya turun dari KAI Commuter tersebut akhirnya saya mencoba baranikan diri bertanya pada security di stasiun Jakarta Kota. “Kaka naik KAI Commuter yang ini arah Kampung Bandan kemudian transit dan berganti KAI Commuter yang menuju ke arah Duri, kemudian berpindah KAI Commuter ke arah Tangerang terus turun di Rawa Buaya”, cukup tenang namun belum lega, kemudian saya mengikuti arahan bapak security tadi yang sudah saya catat di notebook kecil yang saya bawa dan akhirnya saya pun bisa sampai di stasiun tujuan saya yaitu Rawa Buaya, akhirnya saya pun merasa sangat lega. Saya sampai di stasiun Rawa Buaya tepat waktu karena cepat dan efisiennya perjalanan menggunakan KAI Commuter.
Selain itu ada security yang berjaga dan sigap saat ada penumpang yang hendak bertanya, menjadikan kita sebagai penumpang merasa aman saat berada baik di stasiun maupun saat di dalam KAI Commuter.
Saat berada di dalam KAI Commuter pun sangat terasa nyaman sekali karena AC nya sangat dingin membuat penumpang anti kepanasan, serta terdapat gerbong khusus wanita yang menjadikan kita terhindar dari perlakuan yang kurang sopan dari lawan jenis.
Setelah kejadian “nyasar” sampai Jakarta Kota tersebut, tidak menjadikan saya kapok untuk naik KAI Commuter lagi dan setelahnya saya sering mencoba bepergian sendiri dengan menggunakan KAI Commuter dan mulai menghafal rute-rutenya, dari situ pun saya sampai memiliki stasiun-stasiun favorite saya seperti Manggarai, Jatinegara, Cakung, dan Cikini.
Hingga hampir 2 tahun saya perantau di Jakarta, KAI Commuter menjadi moda transportasi umum andalan dan kecintaan saya. KAI Commuter selalu menemani perjalan saya setiap hari dan mengantarkan saya kemanapun. Semoga kedepannya KAI Commuter selalu memberikan pelayanan & performa terbaik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H