Oleh : Ayundha Evanthi, S.E., M.S.M.
Merek sebagai salah satu kelengkapan produk agar konsumen dapat mencari kembali produk tersebut. Peran merek bagi suatu produk sangat penting karena dengan adaya merek, konsumen dapat membedakan produk yang satu dengan yang lain. Merek memiliki nilai yang sama dengan sebuah reputasi sehingga keunggulan sebuah merek dapat membedakan dengan pesaing dan membawa produk melekat di benak konsumen.
Penerapan merek terhadap produk UMKM dapat memudahkan konsumen memilih produk di tengah banyaknya pilihan dan kualitas produk yang tersedia [1]. Peningkatan kesadaran merek oleh pelaku UMKM dalam upaya peningkatan daya saing produk mereka yang bernilai tambah dengan berfokus pada tampilan produk yang menarik, keunikan produk yang dapat mendiferensiasi bisnis serta kemasan produk dalam upaya peningkatan nilai produk dan sarana promosi. Semakin dikenalnya suatu produk maka semakin memudahkan mitra dalam memasarkan produk secara luas.
Peningkatan kesadaran merek akan produk dari UMKM belum menjadi prioritas utama para pemilik usaha di mana mereka lebih memfokuskan pada aspek penjualan produk karena dengan penjualan produk yang baik UMKM tetap dapat bertahan. Peningkatan kesadaran merek bukan hanya merupakan tanggung jawab pemilik UKM tetapi juga harus menjadi tanggung jawab bersama seluruh pihak yang terkait pada UMKM tersebut. Merek produk merupakan representasi dari pemiliknya sehingga usaha untuk mengenalkan dan mengkomunikasikan merek kepada konsumen perlu dilakukan melalui kinerja dan citra baik yang melekat.
Fleksibilitas, kecepatan bereaksi atas input dan kemampuan melihat peluang pasar dapat disebut sebagai keunggulan UMKM dalam hal pemasaran. Pengelolaan merek pada UMKM belum mendapat banyak perhatian untuk dijalankan dalam proses kegiatan bsinis. Para pemilik UMKM sebagai ujung tombak aktivitas UMKM seringkali tidak menyadari bahwa pengelolaan merek penting dalam kesuksesan usaha. Prioritas pengelolaan merek dalam aktivitas bisnis UMKM menjadi tantangan para pemilik usaha untuk menjaga keberlangsungan bisnisnya.
Dalam banyak kasus, UMKM hanya mengeluarkan satu atau dua merek dan biasanya dilakukan oleh masing-masing pemilik usaha tanpa melakukan kerjasama dengan UMKM lainnya sehingga mengakibatkan pengurangan kesempatan bagi merek-merek dari UMKM untuk memperoleh perhatian konsumen yang lebih besar. Pendekatan pada aktivitas pemasaran UMKM akan efektif disusun oleh para pelaku UMKM itu sendiri melalui interaksi dengan sesama pelaku UMKM lainnya.
Upaya membangun merek mempunyai hubungan dengan kinerja UMKM [2]. Pemilik usaha UMKM harus berpindah dari cara pemasaran tradisional ke upaya pengembangan merek termasuk didalamnya peningkatan identitas merek. Pemilik UMKM sebaiknya tidak hanya mengambil untung dari aktivitas merek tetapi juga meningkatkan sumber daya eksternal untuk memaksimalkan kinerja merek termasuk melaksanakan marketing mix, komunikasi pemasaran terpadu menggunakan beberapa media promosi dan pengembangan merek [3]. Perhatian besar dari berbagai perspektif mengenai merek adalah membangun suatu merek yang berbeda dari kompetisi untuk memperoleh rekognisi atau pengenalan yang tinggi dan pertalian kuat dengan konsumen yang sudah ditargetkan.
Kegiatan Pengabdian Masyarakat yang dilakukan oleh Dosen Manajemen UPN Veteran Jawa Timur di Kampung Kue Surabaya dilakukan dengan menitikberatkan pada peningkatan pengetahuan kesadaran merek dan nilai tambah produk serta pengetahuan digital marketing yang untuk membantu pelaku UMKM meningkatkan penjualan dan memperluas target pasar. Lebih lanjut, sejatinya strategi branding yang dilakukan para pelaku UMKM dipengaruhi oleh faktor internal yakni pemahaman dan kemampuan akan membangun merek yang kuat dan faktor eksternal yakni kemampuan dalam membangun networking dengan pihak luar seperti dinas terkait [4]. Pelaku UMKM diberikan motivasi pengembangan dan inovasi produk serta meningkatkan kesadaran merek dan pentingnya peningkatan nilai tambah produk yang mengarah pada peningkatan rekognisi merek.
Pentingnya pengelolaan merek pada UMKM yang dilakukan secara aktif oleh pemilik usaha akan sangat berdampak dalam pencapaian rekognisi merek atau pengenalan merek. Selain itu, kreativitas juga sangat diperlukan dalam proses rekognisi merek pada UMKM. Merek produk UMKM perlu “naik level” dari yang sebelumnya hanya disadari keberadaannya oleh konsumen menjadi dikenali oleh seluruh konsumen yang menjadi target pasarnya.
[1] D. Hari Susanta Nugraha, Fitrie Ariyanti, “Penerapan Branding Pada Ukm Makanan Ringan Di Kabupaten Jepara,” J. Adm. Bisnis, vol. 6, no. 1, pp. 16–23, 2017.