Mohon tunggu...
Ayunda Maharani Puteri
Ayunda Maharani Puteri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswi prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kurikulum Merdeka, Dukung Kreativitas Anak Sejak Dini

7 November 2023   19:37 Diperbarui: 7 November 2023   19:39 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sidoarjo - Kurikulum Merdeka menerapkan 9 pilar karakter dan Kebersihan, Kerapihan, Kesehatan, Keamanan (K4), dimana karakter tersebut diterapkan sebagai pembiasaan pada anak.

Kurikulum Merdeka untuk Taman Kanak-Kanak (TK) saat ini bertujuan untuk menyampaikan keleluasan di pengajar dalam menyebarkan metode kreatif yang sesuai pada anak Pra-sekolah. Ini dapat mencakup pendekatan pembelajaran bermain serta eksploratif untuk memfasilitasi perkembangan cara pandang yang menyeluruh pada anak.

Struktur kurikulum TK saat ini sudah ada Memorandum Of Understanding (MOU) dengan Indonesia Heritage Foundation (IHF), dimana terdapat keunggulannya yaitu Penerapan Pendidikan Holistic Berbasis Karakter (PHBK). Dikenal dengan 9 pilar karakter dan K4, dimana karakter tersebut dijadikan sebuah pembiasaan yang dilakukan mulai anak datang hingga anak pulang. Tujuan pembelajaran itu terkait dengan penerapan 9 pilar karakter yaitu :

1. Cinta Tuhan dan Segala Ciptaan-Nya

2. Mandiri, Disiplin dan Tanggung Jawab

3. Jujur, Amanah dan Berkata Bijak

4. Hormat, Santun dan Pendengar yang Baik

5. Dermawan, Suka menolong dan Kerja Sama

6. Percaya Diri, Kreatif dan Pantang Menyerah

7. Pemimpin yang Baik dan Adil

8. Baik dan Rendah Hati

9. Toleran, Cinta Damai dan Bersatu

K4-nya adalah Kebersihan, Kerapihan, Kesehatan, dan Keamanan, nah tugas kita adalah bagaimana 9 pilar dan K4 ini betul-betul itu bisa dipahami dan bisa dilaksanakan oleh anak dalam kesehariannya baik itu pada saat disekolah ataupun dirumah, disini orang tua juga harus terlibat.

"Peran guru menjadi peran yang utama, karena guru sebagai tolak ukur atau contoh langsung yang akan dilihat, ditiru dan akan dilakukan oleh anak. Guru harus paham dan harus bisa melaksanakan tentang 9 konsep itu sendiri, sehingga bagaimana guru bisa memotivasi anak untuk mandiri, bertanggung jawab tentang disiplin dan itu semua diberi contoh langsung oleh guru." ujar Ibu Fatmawati Aji, Kepala Sekolah TK Mutiara Aji.

Kurikulum Merdeka mendukung kreativitas anak karena di dalam modul yang kita miliki sudah menjadi satu kesatuan dimana kegiatan pembelajaran memakai sentra. Dimulai dari kegiatan pembukaan anak-anak melakukan kegiatan kreativitas dengan permainan tradisional, kemudian literasi, permainan-permainan olah fisik motorik dengan senam lagu dan sebagainya. Penyesuaian atau perubahan kurikulum saat ini menyesuaikan dari modul sebelumnya, sehingga bisa tetap terlaksana dengan baik, serta menjadikan kita semakin menguatkan karakter tersebut.

Dari hasil survey yang dilakukan, peran orang tua sangat penting. Dengan keterlibatan wali murid dan pihak sekolah dapat membangun suatu komunikasi yang menunjang kegiatan belajar mengajar. Serta orang tua adalah tempat pendidikan pertama untuk seorang anak, mulai dari habit yang ditanamkan, nutrisi yang diberikan, hingga wawasan dan pengetahuan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun