Tahun 2024 menjadi tahun pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden di Indonesia yang kelima. Tahun ini terdapat tiga pasangan calon peserta Pilpres 2024. Berdasarkan Surat Keputusan KPU Nomor 1644 tahun 2023 tentang Nomor Urut Pasangan Calon Peserta Pilpres 2024, paslon Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar berada di nomor urut 1, paslon Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka berada di nomor urut 2, dan terakhir paslon Ganjar Pranowo -- Mahfud berada di nomor urut 3. Selain pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden, partai politik sebagai organisasi yang mengoordinasikan calon untuk bersaing juga mendaftarkan anggota-anggota baru di tahun 2024 ini.
 Persaingan dalam dunia politik sudah menjadi hal yang lumrah. Persaingan dalam dunia politik Indonesia bisa dibilang sebagai persaingan yang cukup ketat dan selalu menjadi isu panas. Setiap caleg harus memiliki modal untuk bersaing dengan caleg lain. Menurut Bourdieu (1986), definisi modal sangat luas dan mencakup hal-hal material (yang dapat memiliki nilai simbolik), serta modal budaya (yang didefinisikan sebagai selera bernilai budaya dan pola-pola konsumsi). modal budaya dapat mencakup rentangan luas properti, seperti seni, pendidikan, dan bentuk-bentuk bahasa. Modal budaya menjadi salah satu metode persaingan dalam dunia politik Indonesia. Bisa dilihat dari upaya-upaya yang dilakukan setiap partai untuk mendukung pasangan calon mereka, salah satunya dengan mendaftarkan anggota baru yang terdiri dari publik figur antara lain Artis, Budayawan, dan Selebriti yang sudah dikenal luas oleh masyarakat. Peneliti politik Syamsuddin Haris dalam artikelnya Caleg Artis, So What mengatakan "Sulit dipungkiri, basis kompetisi dalam pemilu legislatif kita sejak 2009 adalah popularitas figur para caleg yang diajukan oleh parpol di satu pihak, dan kemampuan finansial di lain pihak. Sistem tersebut, apa boleh buat, lebih mengandalkan pada ketenaran belaka ketimbang kapabilitas para caleg, sehingga caleg artis memperoleh peluang besar untuk meraih dukungan dan terpilih."
Terdapat beberapa partai yang mendaftarkan bacaleg dari kalangan publik figur seperti Nasdem, Gerindra, Perindo, PDIP, dan PAN. Salah satunya yang paling menarik adalah PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan). Dikutip dari Detik.com, PDI Perjuangan (PDIP) mendaftarkan 580 bakal calon legislatif (bacaleg) 2024 ke KPU. Ada 14 seniman dan publik figur yang turut didaftarkan. Beberapa di antaranya terbilang baru bergabung di PDIP. Salah satu anggota baru yang didaftarkan adalah Taufik Hidayat Udjo. Taufik Hidayat Udjo lahir pada tanggal 6 Februari 1966. Beliau merupakan anak ke sembilan dari sepuluh bersaudara. Beliau adalah Budayawan Indonesia asal Bandung sekaligus pemimpin Saung Angklung Udjo sejak tahun 1995 hingga saat ini. Dari sepuluh bersaudara beliaulah yang ditunjuk oleh ayahnya untuk meneruskan Saung Angklung Udjo. Saung Angklung Udjo merupakan sebuah wisata budaya sekaligus edukasi yang berada di Bandung. Di tempat wisata tersebut terdapat arena pertunjukan, pusat kerajinan bambu dan workshop untuk alat musik bambu.
Sebagai pemimpin Saung Angklung Udjo, Taufik Hidayat Udjo mempunyai kepedulian penuh terhadap budaya terutama budaya Sunda yaitu angklung. Selama masa kepemimpinan Taufik Hidaya Udjo, Saung Angklung Udjo telah banyak menorehkan prestasi di bidang Budaya seperti penghargaan Best ASEAN Cultural Preservation Effort dalam ASEANTA Award di Filipina, Penghargaan Heritage and Cultural Gold Award di Pulau Jeju, Korea Selatan, Rekor Guiness World Records dalam permainan angklung peserta terbanyak, melibatkan lebih dari 5000 orang Amerika Serikat dengan lagu, dan penampilan Saung Angklung Udjo dalam ajang Festival Kampung Indonesia di Stockholm, Swedia selama dua tahun berturut-turut yaitu tahun 2017 dan 2018. Dengan prestasi-prestasi tersebut Taufik Hidayat Udjo dikenal luas sebagai Budayawan yang berpangaruh dan seseorang yang dapat dipercaya. Dengan kepribadian yang baik dan peduli terhadap budaya membuat masyarakat mendukung keikutsertaan Taufik Hidayat Udjo dalam dunia politik. Hal itulah yang mungkin membuat beliau terpilih sebagai bacaleg PDIP. Taufik Hidayat Udjo sendiri secara pribadi memiliki keinginan untuk memperkenalkan angklung lebih jauh lagi sampai ke kancah internasional. Mungkin hal itulah yang membuat beliau terjun ke dunia politik hingga mendaftar sebagai anggota baru PDIP. Koneksi sebagai anggota legislatif mempermudah beliau untuk mewujudkan mimpinya tersebut.
Selain Taufik Hidayat Udjo, terdapat bacaleg lain yang juga dari kalangan publik figur seperti Krisdayanti, Rano Karno, Denny Cagur, Tamara Geraldine, dan Rieke Diah Pitaloka. Dilansir dari Kompas.com, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan mereka dicalonkan setelah mengikuti Pendidikan politik dan juga kaderisasi kepemimpinan serta pembekalan yang diperlukan. Meski beberapa pihak berpendapat bahwa caleg dari kalangan publik figur merupakan bentuk kaderisasi politik yang buruk, namun adanya tokoh budayawan seperti Taufik Hidayat Udjo mungkin saja akan berpengaruh dalam pelestariaan dan pengembangan kebudayaan Indonesia oleh pemerintah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H