"Kamera, snack, minum, dan-" Dia berhenti sejenak sambil menarik sebuah buku kecil.Â
"Jurnal perjalanan."
Aku tertawa kecil, "Kita cuma jalan-jalan sore di sekitar kota, bukan naik gunung."
"tapi siapa tahu kita menemukan sesuatu yang menarik, kan? Harus diabadikan!" jawabnya antusias.
Kami memulai perjalanan menyusuri jalan yang sangat luas menggunakan mobil.
"Kak, lihat itu!" Adikku menunjuk ke arah sekumpulan orang dewasa sedang menunggu bus di halte bus. adikku segera mengeluarkan kameranya, lalu mengabadikan momen tersebut.
"Kehidupan orang dewasa sibuk sekali, ya." gumamnya.
Aku hanya mengangguk setuju. Kami terus berjalan hingga sampai di sebuah gedung yang menghadap ke arah jalan. Mataharinya memancar membuat gedung itu semakin cantik.
"kita berhenti di sini saja, ya." kata ayahku sembari mematikan mesin mobil yang sudah terparkir di pinggir jalan.
Kami menikmati makanan tersebut sambil memandangi jalanan yang ramai dilewati kendaraan. Kami berbincang sambil menikmati makanan yang telah dihidangkan.Â
"Makananya enak, ya?" kata ibuku yang sedang menyantap salah satu lauk.Â