Liburan sekolah telah tiba. Tetapi aku dan keluargaku tidak memiliki rencana untuk berlibur khusus.
"Bosem liburan di rumah aja," gumam adikku sambil memandangi langit yang cerah dari jendela kamarnya.
Di tengah kekecewaan adikku, ayahku tiba-tiba duduk di samping aku dan adikku sambil berkata "Gimana kalo kita naik perahu?" ajak ayah. Aku terkejut mendengarnya. Sudah lama aku dan adikku tidak naik perahu. Terakhir kali keluargaku naik perahu, saat adikku duduk di bangku SD. Dengan senang hati, aku dan adikku setuju.
keesokan harinya, saat ayahku libur bekerja. Ayahku mengajak ke pesisir Tangerang yaitu daerah Tanjung pasir. Kami mencari perahu penyeberangan yang menuju ke pulau Untung Jawa yang berada di kawasan Kepulauan seribu.
Beruntung saat perjalanan kami ombak tidak terlalu besar, sehingga perjalanan kami lancar sampai tujuan. Sampai di sana waktu menunjukkan pukul 11.00 siang, sehingga kami memutuskan makan siang terlebih dahulu sebelum berenang.
Adikku tidak sabar melihat orang-orang bermain pasir di pantai, namun ayahku menyuruh kita salat terlebih dahulu sebelum berenang. Setelah salat matahari sudah mulai condong ke barat, sehingga terik matahari tidak terlalu menyengat.
Aku dan adikku langsung menyeburkan diri ke pesisir pantai. Sayangnya pantai tersebut banyak sekali karang. Sehingga kami susah untuk berjalan di dalam air. Di sana kami juga menaiki banana boat yang berada di pantai tersebut. Sangat seru dan menegangkan.
Karena langit sudah mulai gelap, kami memutuskan untuk pulang ke pantai Tanjung pasir menggunakan perahu kembali. Sesampainya di pantai tersebut, kami langsung menuju ke parkiran mobil dan pulang ke rumah dengan hati senang.
pada hari Minggu pagi. Aku dan keluargaku berencana untuk jalan-jalan di sekitar kota Bogor.
"Kamu bawa apa sih, sampai tas berat begitu?" tanyaku penasaran.Â
Adikku tersenyum, goyangkan ranselnya dengan bangga.