Mohon tunggu...
Ayunda Nana
Ayunda Nana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Airlangga

saya suka menggambar biasanya saya mengambar manual dan digital untuk diperlombakan dan suka menulis. konten yang saya sukai adalah perkembangan AI dan teknologi.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Vokasi, Dipandang Sebelah Mata Namun Digencar oleh Pemerintah

3 Juni 2024   21:12 Diperbarui: 3 Juni 2024   21:57 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Paradigma bahwa pendidikan vokasi tidak sebagus pendidikan akademik di perguruan tinggi menjadikan vokasi sering kali dijadikan pilihan terakhir bagi siswa yang gagal dalam prestasi akademiknya. Masyarakat Indonesia yang selalu berpacu dengan gelar dan  bukannya pada keterampilan dan kompetensi menjadikan pendidikan vokasi dianggap remeh dalam penilaian mereka. Namun, kenyataannya pendidikan vokasi memiliki peluang tinggi dalam dunia kerja.

"Konsep pendidikan vokasi di IKN bisa mengadopsi apa yang sudah dilakukan Djarum Foundation. Konsep pendidikan seperti ini selaras dengan tujuan dari IKN sebagai kota pintar yang berkelanjutan."ujar Primadi Serad dalam Program Director Djarum Foundation.

"Hasilnya, pendidikan vokasi dapat menghasilkan lulusan yang cepat terserap di dunia kerja dalam dan luar negeri dengan kesempatan memperoleh pendapatan 2-3 kali di atas rata-rata," tambah Primadi.

Dalam perkembangan Indonesia, pemerintah membuat terobosan baru. Kini tengah marak-maraknya berita mengenai pembangunan IKN di Indonesia. IKN atau Ibu Kota Nusantara adalah program pemerintah sebagai upaya pemerataan di Indonesia. Pembangunan IKN tidak serta merta terjadi tanpa adanya alasan. Sejak dahulu kala Jawa adalah pulau yang menjadi pusat pemerintahan di Indonesia. Banyaknya masyarakat Indonesia yang merantau di tanah Jawa terutama di DKI Jakarta untuk mengadu nasib nya. Bertambahnya populasi di suatu daerah tentunya memengaruhi kondisi daerah tersebut. Tak dapat dipungkiri, kepadatan penduduk di Pulau Jawa, terutama di DKI Jakarta sering kali mengundang beberapa permasalahan yang sampai sekarang belum teratasi.

Dalam program IKN ini, terdapat beberapa progres pembangunan yang telah direncanakan pemerintah guna membentuk ibu kota yang baru. Pembangunan serta pengembangan infrastruktur hingga fasilitas guna menunjang keberhasilan pemindah ibu kota telah di rancangan pemerintah mulai dari lini pertama di tahun 2022 hingga lini ke lima di tahun 2045. Pembangunan besar-besaran ini tentunya membutuhkan tenaga kerja terlatih, disaat itulah vokasi hadir.

Keyakinan pemerintah melalui pendidikan vokasi untuk memaksimalkan pembangunan IKN sangat tinggi. Vokasi merupakan pendidikan tinggi yang ditunjukkan untuk kepentingan praktis agar memiliki pekerjaan keahlian terapan tertentu dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Pada pendidikan vokasi, mahasiswa di tuntun untuk mengembangkan keahlian terapan, beradaptasi pada bidang pekerjaan tertentu dan dapat menciptakan peluang kerja. Pendidikan vokasi sangat cocok bagi mereka yang telah jelas karir atau pekerjaan mereka di masa depan. Berbeda dengan pendidikan akademik yang menekankan pada teori, pendidikan vokasi lebih menekankan pada keahlian praktikal, sehingga tentu lebih banyak pratik dibandingkan teori, dan dengan alasan itu pendidikan vokasi ditawarkan lebih banyak institusi, baik itu universitas, kolese, politeknik, pusat pelatihan ataupun institusi-institusi lainnya.

Kebutuhan akan tenaga kerja yang meningkat seiring berkembangnya program IKN, menjadikan pemerintahan yang sejak Presiden Joko Widodo di priode kedua bersama dengan Wakil Presiden K. H. Ma'ruf Amin menaruh perhatian penuh pada pendidikan vokasi. Hal itu tertuang dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2019 tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Perubahan yang paling mendasar dalam Perpres itu adalah adanya Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Pendidikan Vokasi) di Kemendikbud. Kebutuhan akan lulusan vokasi juga tertulis dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9 Tahun 2020 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2020 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementeian Pendidikan dan Kebudayaan, disebutkan Ditjen Pendidikan Vokasi terdiri dari 5 unit Eselon 2 yakni; Sekretariat Direktoral Jenderal Pendidikan Vokasi, Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi, Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri.

Peran vokasi sangat diperlukan demi pembangunan dan perkembangan di Indonesia. Paradigma miring mengenai pendidikan vokasi perlu di hilangkan. Pengurang minat pada pendidikan vokasi sama dengan menghambat rencana pemerintah guna mengembangkan Indonesia. Perlu adanya edukasi untuk masayarakat mengenai peran penting pendidikan vokasi agar pendidikan vokasi dapat berkembang dan tujuan untuk mengembangkan bangsa melalui program IKN dapat berjalan lancar.

Reference:

Konsep Pembangunan IKN. (2023).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun