Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan hilirasi hasil penelitian  Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).Salah satunya yang dilakukan oleh kelompok 117 gelombang 6 pada hari Jumat, 11 Agustus 2023. Dengan beranggotakan Dwi Budi Pranata, Soleh Abdullah,  Muhammad Alkautsar, Ayunda Farda Diana yang berasal dari prodi Teknik Industri, dan Rizkyarta Sukma wijaya yang berasal dari prodi Teknik Mesin dengan dosen pembimbing Bapak Sofyan Arifianto, S.Si., M.Kom.Â
Kegiatan ini dihadiri oleh bapak H.Bari selaku kepala desa Sumber Dawesari Kabupaten Pasuruan dan di supprort oleh ibu Miss Roti selaku pengelola Wisata Dawe Garden Tirta Kabupaten Pasuruan sekaligus ketua ibu-ibu PKK desa Sumber Dawesari Kabupaten Pasuruan.Â
Para anggota PMM sekaligus ibu-ibu PKK desa Sumber Dawesari Kabupaten Pasuruan melakukan kegiatan penginovasian olahan makanan yang berbahan dasar daging ikan patin menjadi baso bakar dan siomay goreng yang bertempat di aula Wisata Dawe Garden Tirta Kabupaten Pasuruan. Kegiatan ini dilakukan untuk memanfaatkan hasil bumi berupa ikan patin yang melimpah di desa Sumber Dawesari, agar bisa diolah menjadi olahan pangan yang lebih bervariasi serta berbagi pengetahuan tentang pengolahan daging ikan patin  menjadi bahan baku baso bakar dan siomay goreng. Mayoritas masyarakat desa Sumber Dawesari Kabupaten Pasuruan berprofesi sebagai petani keramba ikan air tawar, dimana bahan baku pembuatan olahan makanan tersebut akan mudah didapatkan oleh warga setempat. Â
Kegiatan yang dilakukan oleh 5 mahasiswa ini adalah dengan memberikan sosialisasi tentang pemanfaatan daging ikan patin sebagai bahan baku pembuatan baso bakar dan siomay goreng. Setelah melakukan sosialisasi, praktek pembuatan baso bakar dan siomay goreng pun dilakukan bersama partisipan, yang dihadiri oleh Ibu-ibu PKK desa Sumber Dawesari Kabupaten Pasuruan yang berjumlah sekitar 8 orang.Â
Di awal praktek langkah awal yang dilakukan adalah pembuatan adonan baso, dimana bahan baku yang dibutuhkan adalah daging ikan patin dan beberapa rempah yang digunakan sebagai bumbu dalam pembuatan baso, setelah adonan baso selesai dibuat langkah selanjutknya adalah membentuk adonan baso menjadi bola-bola kecil lalu di masukkan ke dalam air panas. Baso ikan yang jadi akan di tusuk menggunakan tusukan sate lalu dibakar.Â
Sembari menunngu baso bakarnya matang para ibu-ibu PKK dan kelima mahasiswa terebut membuat adonan siomay yang berbahan dasar daging ikan patin, setelah adonan siomay selesai di buat langkah selanjutnya adalah menggorengnya. Dan pada akhirnya ibu-ibu Pkk, Â anggota PMM, serta kepala desa melakukan makan bersama setelah makanannya sudah matang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H