Mohon tunggu...
Ayunda Ekawati
Ayunda Ekawati Mohon Tunggu... -

I'm Muslimah and i proud of it... Mahasiswa Kewarganegaraan dan Hukum FIS UNY. To be succes, you have to be different...:)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perlunya Mempelajari Multikulturalisme

24 Juni 2014   00:59 Diperbarui: 18 Juni 2015   09:27 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti kita ketahui Indonesia adalah sebuah wilayah yang begitu luas dan didalamnya terdapat keberagaman. Dapat dikatakan Indonesia dalah miniatur dunia karena hampir setiap bangsa ada di indonesia, banyak agama maupun penganut aliran kepercaaan yang menyebar diseluruh wilayah Indonesia. Multikulturalisme di Indonesia merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindarkan. Namun pada kenyataannya kondisi demikian tidak pula diiringi dengan keadaan sosial yang membaik. Bahkan banyak terjadinya ketidak teraturan dalam kehidupan sosial di Indonesia pada saat ini yang menyebabkan terjadinya berbagai ketegangan dan konflik.

Dengan adanya multikulturalisme di Indonesia dan keberagaman tersebut akan memicu banyak terjadi konflik baik antarsuku, antaragama, dan antargolongan. Konflik-konflik yang selama ini terjadi seperti pertikaian antar kampung di Papua yang menyebabkan meninggalnya salah satu anggota suku, selain itu kerusuhan yang sering terjadi di Poso, Aceh, Jakarta dan wilayah lain di Indonesia, tentu kita tidak menginginkah hal tersebut terjadi. Perlunya mempelajari multikulturalisme agar kita bisa memahami dan menghargai perbedaan yang ada di sekitar kita dan menghindarkan dari adanya konflik-konflik yang berkepanjangan.

Sebagai bangsa dengan kemajemukan berbagai bidang; suku, ras, golongan, agama, bahasa daerah dan kepentingan, maka pendidikan multikultural menjadi sangat strategis untuk dapat mengelola secara kreatif, sehingga konflik dapat dikelola dengan cerdas. Dengan demikian pendidikan multikultural dapat dijadikan pencerahan dalam kehidupan berbangsa ke masa depan yang lebih baik. Perkembangan sejarah Indonesia, serat diwarani dengan konflik-konfllik sosial dan disertai dengan tindak kekerasan sehingga mengancam kesatuan - persatuan bangsa dan negara. Pengalaman masa lalu sering timbul peperangan antar kerajaan dan setelah kemerdekaan serta berdirinya negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) juga sering timbul konflik yang membawa fanatisme kedaerahan. Konflik sosial sering bertendensi politik dan ujung-ujungnya ingin melepaskan diri dari NKRI seperti yang terjadi saat ini di Papua.

Dengan memahami mutikulturalisme maka diharapkan semua masyarakat memahami adanya keberagaman yang ada danmenghormati secara tulus, dan toleran dalam keberagaman budaya yang hidup di tengah-tengah masyarakat majemuk. Dengan pemahaman mengenai multikulturalisme diharapkan adanya kelenturan mental bangsa dalam menghadapi konflik-konflik yang berbau suku antar golongan ras dan agama (SARA), sehingga persatuan bangsa tidak mudah retak dan terjadi disintegrasi bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun