Mohon tunggu...
Ayunda Argadinata
Ayunda Argadinata Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Islam Sultan Agung Semarang

happy reading ✨

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mari Bersahabat Dengan Matematika

30 Desember 2022   15:32 Diperbarui: 30 Desember 2022   15:43 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Baru dengan itu, kita bisa siap dengan masalah sebesar apa pun nantinya. Karena ke depannya senjata matematika banyak yang menganggap kalau belajar matematika itu tidak ada gunanya. Mungkin itu benar jika kita belajar begini begitu saja. Tapi pekerjaan apa yang membutuhkan kemampuan matematika nantinya, dan percayalah matematika akan jadi bahan baku yang akan dibutuhkan untuk bikin senjata apa pun nantinya. Seperti analogi di awal, jadi ahli  matematika itu adalah orang yang menjadi alat. Alat yang akan mewakili kita manusia untuk menyelesaikan masalah dan mengerti tentang dunia. Sekarang lihatlah jendela, bayangkan jika seandainya matematika tidak pernah kita temukan, pasti semua itu roboh begitu saja. Ya, semua itu dibangun oleh matematika, tanpanya ilmu-ilmu yang ada seperti fisika, kimia, biologi, bahkan sejarah tidak akan pernah berkembang semaju sekarang. Pada akhirnya ketakutan yang masih ada semoga bisa hilang.

 Sekarang kita sudah tahu kalau Matematika itu ada dimana-mana, matematika yang membuat manusia bisa mencatat, menghitung dan mengukur hal apa pun. Karena kita tidak pernah mengalami sesuatu apa pun bila tidak mengukurnya dan inilah kenapa ada satu bidang ilmu yang begitu erat dengan matematika semua bidang ilmu yang menjadi detektif yang memiliki segala sesuatu yang ada di dunia.

  • Kenapa sih Kita Perlu Belajar Matematika?

Sebagian besar dari kalian semua pasti pernah atau bahkan sering kali bertanya-tanya, kenapa sih kita harus belajar matematika? TK sudah mulai menghafal angka, SD sudah belajar penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, di SMP ketemulah kita sama si x, y dan z yang selalu dicari-cari nilainya, belum lagi di SMA kita kenalan sama yang namanya limit, diferensial, integral, eh masuk kuliah apa pun jurusannya ujung-ujungnya ketemu lagi kita sama statistika. Sudahlah terima saja kenyataan bahwa memang sesungguhnya hidup kita tidak akan bisa  jauh-jauh dari yang namanya matematika. Belajar matematika itu bukan buat dipakai beli cendol terus bilang ke penjualnya, mau beli cendol ya sebanyak X di mana x itu adalah hasil dari 3x+5=2x+7. Dijamin penjualnya bakalan langsung pergi dan tidak mau pusing melayani kamu. Tidak seperti itu juga teman-teman, belajar matematika itu tidak seperti makan mie instan yang saat itu lapar, saat itu masak dan saat itu juga kenyang dan merasakan betapa nikmatnya rasa mie instan itu.

* Dengan belajar matematika, otak kita secara tidak langsung sedang diasah untuk bisa berpikir kritis, sistematis dan logis. Mengerjakan soal matematika itu ada langkah-langkahnya, kita tidak bisa loncat-loncat ataupun mengacak dan harus runtut dari a sampai z kalau ingin ketemu jawabannya. Nah, kemampuan berpikir kritis, sistematis, dan logis inilah yang kita perlukan dalam menghadapi masalah yang timbul di kehidupan sehari-hari kita suatu hari nanti. Sudah ke pikiran kan? Belum, kan sekarang masih diasah otaknya.

* Dari matematika pula kita belajar tentang kesabaran dan keyakinan bahwa sesulit apa pun soal pasti akan ada jawabannya. Bahwa sesulit apa pun cobaan hidup pasti ada jalan keluarnya, yang penting kita tetap sabar dalam menjalani segala proses dan tentunya tetap berusaha untuk mencari jawaban tersebut. Kalau sabar tanpa usaha sih tidak akan ketemu juga sama jawabannya.

* Next kita juga belajar dari matematika tentang indahnya kebahagiaan setelah perjuangan. Pernah tidak kalian merasa begitu bahagia bisa menemukan jawaban setelah melalui proses perjuangan panjang mengerjakan soal yang penuh dengan drama, tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata kan bahagianya seperti apa? Itu tuh berasa kita sudah menjadi orang yang paling pintar sedunia. Berlebihan sih, tapi intinya dari sini kita jadi bisa lebih menghargai lagi proses bukan hanya sekedar hasil.

* Atau matematika juga mengajarkan kita tentang makna kesetiaan bahwa satu ditambah satu sama dengan dua tidak ada yang lainnya. Karena matematika itu ilmu pasti, jadi semisal soalnya a jawabannya pasti b atau soalnya c jawabannya ya pasti d. Tidak ada tawar-menawar, setia banget kan mereka. Sama seperti halnya kamu dan jodoh kamu, tidak akan tertukar kok tenang saja.

Oke cukup sampai di sini dulu, kalian semua bisa baper gara-gara matematika kalau dilanjutkan. Itu hanya sebagian kecil manfaat dan makna dalam belajar matematika. Memang sih dari luar terlihat menyeramkan tapi siapa yang tahu dibalik itu semua, matematika penuh dengan makna dan hikmah yang mendalam. So, jangan pernah putus asa dalam belajar matematika. Jadilah siswa yang tangguh, pantang mengeluh saat mengerjakan soal matematika dan janganlah menjadi siswa yang belum apa-apa baru baca soalnya sudah menyerah duluan sebelum mencoba.

Semoga bermanfaat dan mari kita mulai bersahabat dengan matematika. Sampai jumpa di artikel berikutnya!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun