Mohon tunggu...
Ayunda Nawangsari
Ayunda Nawangsari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ilmu Sejarah - Universitas Jember

Saya suka musik, pizza, dan menonton drakor.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perkembangan Pemerintahan Demokrasi di Australia

11 November 2023   21:10 Diperbarui: 2 Juli 2024   19:55 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Australia memiliki tradisi keterlibatan sipil yang kuat, di mana warga negara aktif berpartisipasi dalam proses politik melalui pemilihan umum, keanggotaan partai politik, dan kontribusi pada organisasi masyarakat sipil atau LSM. LSM ini, yang mewakili berbagai kepentingan seperti lingkungan, keadilan sosial, dan hak asasi manusia, memainkan peran kunci dalam mendukung demokrasi di Australia. Mereka bertujuan untuk meminta pertanggungjawaban pemerintah, mengadvokasi kebijakan yang menguntungkan masyarakat, dan memberikan platform bagi warga negara untuk menyuarakan keprihatinan dan berpartisipasi dalam proses politik. Sebagai contoh, LSM lingkungan berfokus pada perubahan iklim, sementara organisasi keadilan sosial mempromosikan kesetaraan dan inklusi. Keterlibatan warga negara dan LSM merupakan komponen penting dalam sistem demokrasi Australia, membantu memastikan responsifnya pemerintah terhadap kebutuhan dan keprihatinan seluruh warga negara.

Pengaruh Kebijakan dan Reformasi 

Australia telah mengalami berbagai analisis dan reformasi politik yang mempengaruhi struktur dan operasional pemerintahannya. Salah satu reformasi kunci adalah diperkenalkannya sistem pemerintahan federal pada tahun 1901, yang bertujuan mendesentralisasikan kekuasaan dan memberikan lebih banyak otonomi kepada negara-negara bagian. Konstitusi Australia yang diberlakukan pada tahun yang sama menetapkan kerangka kerja sistem pemerintahan demokratis. Reformasi kebijakan terkini melibatkan inisiatif e-Government untuk meningkatkan pelayanan publik serta perubahan dalam sistem kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial untuk memenuhi lebih baik kebutuhan masyarakat. Analisis dan reformasi ini telah signifikan dalam mendesentralisasikan kekuasaan, meningkatkan pelayanan publik, dan memberikan respons yang lebih baik terhadap kebutuhan masyarakat. Dengan terus menganalisis kebijakan dan melaksanakan reformasi, Australia dapat terus memperkuat sistem demokrasinya dan menjaga keterhubungan dengan kebutuhan rakyatnya.

Inklusi dan Keterwakilan 

Australia telah membuat kemajuan signifikan dalam meningkatkan keterwakilan perempuan dan kelompok minoritas dalam sistem politiknya. Sejak tahun 1902, Australia menjadi negara pertama yang memberikan hak pilih dan mencalonkan diri bagi perempuan. Sejumlah reformasi politik dilaksanakan sejak saat itu, termasuk kebijakan tindakan afirmatif pada tahun 1990-an untuk meningkatkan jumlah kandidat perempuan dan minoritas di partai politik. Kebijakan ini berhasil meningkatkan keterwakilan perempuan di parlemen federal hingga mencapai 47%. Selain tindakan afirmatif, inisiatif-inisiatif seperti Program Partisipasi Pemilih Pribumi dan Dana Akses terhadap Jabatan Terpilih digunakan untuk meningkatkan partisipasi penduduk asli Australia dan penyandang disabilitas dalam politik.

Secara keseluruhan, Australia telah mencapai kemajuan yang signifikan dalam meningkatkan partisipasi perempuan dan kelompok minoritas dalam sistem politiknya. Dengan terus menerapkan kebijakan dan inisiatif yang mendukung inklusi dan partisipasi, Australia dapat terus memperkuat demokrasinya dan memastikan bahwa setiap warga negara memiliki suara dalam pemerintahan.

Perubahan Kultur politik 

Australia telah mengalami perubahan besar dalam budaya politiknya dengan fokus pada masyarakat yang lebih inklusif dan beragam. Ini tercermin dalam peningkatan keterwakilan perempuan dan kelompok minoritas dalam politik, didukung oleh penerapan kebijakan inklusi dan keberagaman. Meskipun media memainkan peran penting dalam membentuk persepsi politik, kritik terhadap sensasionalisme dan bias media mengemuka. Upaya untuk meningkatkan literasi media dan mengatasi bias telah diluncurkan, termasuk program pendidikan media di sekolah dan peraturan untuk mendorong keberagaman media serta mencegah monopoli. Secara keseluruhan, Australia telah mencapai kemajuan signifikan dalam mendukung inklusi dan keberagaman dalam sistem politiknya. Melalui terus menerapkan kebijakan dan inisiatif tersebut, Australia dapat memperkuat demokrasinya dan memastikan bahwa setiap warga negara memiliki suara dalam pemerintahannya.

Perbandingan dengan Negara Lain 

Sistem demokrasi Australia memiliki persamaan dan perbedaan dengan negara-negara demokrasi lainnya. Persamaan termasuk sistem checks and balances, pembagian kekuasaan antara kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif, serta media yang bebas dan independen yang berperan dalam meminta pertanggungjawaban pemerintah. Perbedaan mencakup pemungutan suara wajib dan sistem pemerintahan federal yang memberikan otonomi lebih besar kepada negara bagian. Australia dapat memetik pelajaran dari pengalaman internasional, seperti kebijakan Kanada dan Selandia Baru dalam meningkatkan keterwakilan masyarakat adat, atau model kebijakan Swedia dan Norwegia untuk meningkatkan kehadiran perempuan dalam politik. Dengan belajar dari pengalaman negara-negara lain, Australia dapat terus memperkuat sistem demokrasinya dan memastikan partisipasi seluruh warga negara dalam pemerintahan mereka.

Dampak Perkembangan Terakhir 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun