Mohon tunggu...
Ayunda Slamet
Ayunda Slamet Mohon Tunggu... -

menjadi manusia pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sariawan : Si Kecil Yang Menganggu

24 Maret 2014   22:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:32 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Herpes

Waspada, herpes merupakan salah satu infeksi virus umum yang bisa juga menyebabkan sariawan atau luka di dalam mulut.

5. Makanan panas

Bila Anda terbiasa mengunyah makanan dalam kondisi panas, maka mulut Anda bisa jadi luka dan radang, sehingga akan berisiko memiliki sariawan. Usahakan untuk mendinginkan makanan Anda sebelum memasukkannya ke dalam mulut.

6. Iritasi kulit
Beberapa bahan kimia dapat menyebabkan iritasi kulit yang juga dapat membuat Anda terkena sariawan, salah satunya adalah pemakaian obat kumur yang sangat kuat.

7. Merokok

Merokok merupakan salah satu aktivitas yang bisa menyebabkan peradangan di dalam mulut. Jika Anda seorang perokok dan sering sariawan, sebaiknya konsultasi ke dokter karena bisa jadi itu merupakan gejala kanker mulut.

(Sumber :http://health.detik.com/)

Ooh, jadi begitu ya.

Ya, yah kuakui juga sih yang bikin aku sariawan diantara 7 penyebab sariawan diatas adalah karena tergigit,makanan pedas, makanan  panas dan sikat gigi yang terlalu keras.

Mmh, Aku jadi teringat. Hal ini nyambung juga dengan informasi yang diberikan oleh  ayahnya temanku saat ku main ke rumahnya (saat masih status mahasiswa). Katanya kalo sariawan itu menjadi indikator atau sinyal bahwa bagian pencernaan kita sedang mengalami masalah. Katanya juga, sariawan itu timbul karena suhu badan dalam perut sedang panas dan suhu tersebut naik , sehingga menyebabkan sariawan. Terus beliau juga menyarankan untuk menggunakan Mouthwash, untuk membuat mulut menjadi wangi, dan segar juga mengobati sariawan supaya mau pergi. Ya, tau sendiri kan sariawan itu bikin gak pede karena baunya yang aduhai (orang lain siyh yang nyium) atau istilahnya "bau naga".

Info baru, menurutku. Aku sih menerima masukan beliau. Tapi karena dompet mahasiswa itu tongpes alias kantong kempes. Jadi aku tidak melaksanakan sarannya. Aku langsung makan buah jeruk yang banyak yang tersedia di rumah (malu minta uang tambahan sama ortu, jadi manfaatkan aja apa yang ada di rumah). Hasilnya? tidak terlalu berpengaruh. Akhirnya aku pun mencoba dengan banyak minum air putih bening.

Hingga suatu hari,  aku ingin menambahkan garam pada makananku karena rasanya kurang asin. Eh, tak sengaja garam itu menyentuh bagian yang kena  Sariawan. Dan rasanya itu, sakit dan perih. Pake banget perihnya juga.

Tapi tunggu dulu. Aha! Aku punya ide. Biasanya kalo suatu penyakit terkena sesuatu/zat terasa sakit atau perih  maka zat itu mengandung obat. Apalagi ini garam. Garam kan mengandung yodium. Pasti bisa sembuh juga ni sariawanku..

Akhirnya setelah selesai makan. Kutempeli bibir bagian bawahku yang terkena sariawan itu dengan garam. Periiih..perih..tetap aja kutempeli hingga rasa perihnya terasa samar. Bibirku juga terasa lebih jontor jika dibandingkan saat aku  sariawan tanpa diobati. Setelah kuobati, aku pun tidur.

Syukur alhamdulillah, saat bangun tidur keesokan paginya. Rasa sakitku berkurang. si putih kecil sariawan pun berangsusur-angsur menghilang.

Biasanya jika sariawan dibiarkan akan sembuh dengan sendirinya memakan waktu  lebih dari seminggu. Tapi setelah aku olesi garam dapur, sariawanku ini sembuh dalam waktu dua hingga tiga hari. Luar Biasa!!

Waah senangnya.. Kini aku bisa enak makan lagi, enak minum, enak ngomong dan enak tidur. Selain itu aku juga bisa tersenyum lebih manis, gak cemberut seperti saat sakit sariawan. Jadi gak dikira sombong lagi deh.. Soalnya si putih kecil penganggu itu sudah pergi dari tempat tangkringannya..

Daaagh, Sariawan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun