Mohon tunggu...
AYUNDA REGINAMAHARANI
AYUNDA REGINAMAHARANI Mohon Tunggu... Mahasiswa - NIM. 102111133187, IKM 3C, Prodi Kesehatan Masyarakat, FKM, Universitas Airlangga

Semoga tulisan saya bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jasa Pesan-Antar Makanan: Apa Kelebihan dan Kekurangannya?

12 Juni 2022   18:57 Diperbarui: 13 Juni 2022   07:44 5600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan teknologi saat ini semakin cepat dan berdampak luas ke seluruh bidang kehidupan manusia. Peralihan aktivitas ke arah digital mulai terjadi. Apalagi hal ini juga didukung oleh kondisi dunia yang mengalami pandemi Covid-19. Perkembangan teknologi ini mendorong perubahan pola perilaku masyarakat. Saat ini, banyak sekali kita temukan aplikasi-aplikasi 

dengan fitur pemesanan atau pembelian secara online. Kita dapat langsung memesan apa pun dari rumah dan tinggal menunggu sampai pesanan kita datang. Fenomena ini tidak hanya merujuk pada alat ataupun barang tertentu saja, akan tetapi juga makanan dan minuman.

Kita ketahui saat ini penggunaan jasa pesan-antar makanan seperti GrabFood, GoFood, dan ShopeeFood sudah menjadi hal yang wajar, khususnya bagi mereka yang tinggal di kota-kota besar. Di kota besar, mobilitas penduduk sangatlah tinggi. Menurut kreditpintar.com, dengan hadirnya jasa pesan-antar makanan akan menghemat waktu dan tenaga sehingga kita dapat melakukan pekerjaan yang lain sambil menunggu. 

Selain itu, kita tidak perlu bersusah payah untuk mengantre. Dengan modal gadget kita bisa langsung memesan makanan atau minuman yang kita inginkan. Dan satu hal lagi yang paling disukai oleh banyak orang adalah diskon yang ditawarkan. Diskon-diskon ini dapat berupa diskon menu ataupun jasa antar.

Banyak keuntungan yang bisa didapatkan dari penggunaan jasa pesan-antar makanan ini. Akan tetapi, seperti yang kita tahu dibalik keuntungan tersebut juga tersimpan beberapa kemungkinan kurang baik yang bisa terjadi. Dilansir dari kreditpintar.com, hal yang sebagian besar orang khawatirkan adalah menu yang tidak sesuai dengan harapan, baik itu dari segi rasa, bentuk, maupun porsinya. 

Kemudian, harga menu juga menjadi persoalan tersendiri. Harga menu yang ditawarkan biasanya lebih mahal dari biasanya. Selain itu, ongkos kirim dan biaya pelayanan yang harus dibayarkan juga menambah total pembelian. Orang terkadang mengatasi masalah harga ini dengan menggunakan diskon yang tersedia. Namun, tentu saja ada syarat yang harus dipenuhi untuk bisa mendapatkan diskon-diskon tersebut.

Selain kekurangan tersebut, pemesanan makanan atau minuman secara online juga berdampak pada lingkungan. Dampak yang diberikan lebih cenderung kepada dampak negatif. Hal tersebut dikarenakan penggunaan plastik sekali pakai sebagai pembungkus menu yang dipesan. 

Dilansir dari lipi.go.id, Pusat Penelitian Oseanografi dan Pusat Penelitian Kependudukan LIPI memublikasikan hasil studi terkait dengan "Dampak PSBB dan WFH Terhadap Sampah Plastik di Kawasan JABODETABEK". Hasilnya, belanja online yang sebelumnya hanya 1-5 kali dalam sebulan, menjadi 1-10 kali dalam sebulan. 

Tingginya aktivitas pesan-antar makanan di Jabodetabek utamanya saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) meningkatkan jumlah sampah plastik yang digunakan.

Ketika memesan makanan secara online, menu-menu yang dipesan biasanya diberi kemasan plastik, selotip, bahkan bubble wrap. Penggunaan kotak nasi dari plastik ataupun styrofoam juga menambah jumlah sampah anorganik. Padahal penggunaan kotak nasi tersebut tidak akan dilakukan apabila kita pergi ke restoran sendiri.

Dari penjelasan tersebut, kita menjadi tahu bahwa sebuah kemajuan dalam teknologi juga memiliki kekurangan tertentu. Namun, perkembangan teknologi tidak dapat kita hindari. Penggunaan jasa pesan-antar ini juga sangat menguntungkan bagi kita yang memiliki mobilitas tinggi. 

Maka, kekurangan-kekurangan tersebut harus dicari solusinya. Penggunaan kotak nasi dari kertas untuk beberapa makanan mungkin dapat menjadi solusi sehingga penggunaan kotak nasi dari plastik ataupun styrofoam dapat berkurang atau bahkan tidak ada sama sekali.

Selain itu, pengembangan pemikiran-pemikiran baru dalam aplikasi jasa pesan-antar makanan juga harus terus dilakukan. Seperti halnya dalam aplikasi Gojek. Dilansir dari jatimnow.com, fitur GoFood kini mendukung upaya dalam mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Dalam hal ini, terdapat dua inisiatif yang dilakukan, yaitu pilihan untuk tidak memesan alat makan sekali pakai dan penyediaan delivery bag untuk pengemudi Gojek.

Sekarang sudah kita ketahui bahwa penggunaan jasa pesan-antar makanan memiliki kelebihan dan kekurangan tertentu. Kita sangat beruntung bisa menjadi bagian dari perkembangan teknologi ini. Berbagai keuntungan bisa kita dapatkan, namun kita juga harus tahu, paham,

 dan mau untuk dapat menggunakan jasa ini sewajarnya saja. Kita tidak boleh berlebihan dan harus seimbang. Jadi, kita boleh saja menggunakan jasa pesan-antar makanan ini, akan tetapi jangan sampai terlalu sering. Kita dapat seimbangkan dengan tetap memasak sendiri. Kita juga dapat pergi ke restoran sendiri dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Ayunda Regina Maharani-Mahasiswa Universitas Airlangga

Referensi

Laruan. 2021. "7 Keuntungan dan Kerugian Menggunakan Food Delivery" [Online], (https://www.kreditpintar.com/education/7-keuntungan-dan-kerugian-menggunakan-food-delivery, diakses 11 Juni 2022)

Nurhartanto, S. & Rois, J. 2019. "Gandeng 400 Merchant, Go Food Kurangi Penggunaan Sampah Plastik, [Online], (https://jatimnow.com/baca-18054-gandeng-400-ribu-merchant-go-food-kurangi-penggunaan-sampah-plastik, diakses 11 Juni 2022)

Nurhati, I. S. 2020. "Peningkatan Samapah Plastik dari Belanja Online dan Delivery Selama PSBB" [Online], (http://lipi.go.id/berita/peningkatan-sampah-plastik-dari-belanja-online-dan-delivery-selama-psbb/22037, diakses 11 Juni 2022)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun