Mohon tunggu...
AYUNDA PRATIWI
AYUNDA PRATIWI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya memiliki hobi bernyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Simak Kearifan Lokal: Pesona yang Tersimpan di Kampung Adat Cirendeu

12 Maret 2024   20:43 Diperbarui: 12 Maret 2024   20:49 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Haloo Guysss.. Bertemu lagi dengan aku Ayunda Pratiwi, Kali ini aku akan membahas mengenai Kampung Adat Cirendeu.

Kampung Cirendeu merupakan salah satu kampung Adat yang ada diwilayah  Leuwigajah, Cimahi Selatan, Bandung, Jawa Barat. Apa yang menjadi menarik ketika kita membahas mengenai Kampung Adat Cirendeu? Mari simak pembahasan berikut ini..

Kampung Cirendeu terkenal dengan adat nya yang masih kental hingga saat ini. Bagaimana tidak masyarakat Cirendeu sangat memegang teguh kepercayaan dari nenek moyang nya yang disebut dengan Sunda Wiwitan.  

Kepercayaan yang mereka anut berasal dari kepercayaan Madrais sebuah ajaran yang dibawa oleh Madrais Pangeran Ali Basyah Kusumah. Oleh warga adat Cireundeu disebut Pangeran Sepuh. Diyakini berasal dari Cigugur, Kuningan. Disebutkan bahwa dalam kepercayaan ini diajarkan bahwa manusia harus hidup dengan jalan kebenaran, hidup dengan saling menghargai antara satu dengan lainnya. Sekitar 65 KK dari 270 kurang lebih masyarakat Cirendeu menganut kepercayaan Sunda Wiwitan ini. 

Selain kepercayaan nya yg unik, kampung ini juga memiliki alat musik yang khas yang disebut dengan Angklung Buncis. Alat musik angklung yang dimainkan dengan menggunakan nada dasarnya. Masyarakat Cirendeu sudah banyak mengiringi beberapa upacara-upacara adat dengan menggunakan alat musik ini. 

Dokpri
Dokpri

Tidak hanya itu, kebisaan makan di masyarakat Cirendeu juga menjadi sorotan masyarakat umum. Bagaimana tidak, masyarakat umum yang bisanya mengonsumsi Beras untuk Nasi sebagai makanan pokok, namun masyarakat Cirendeu malah menggunakan ubi untuk dijadikan nasi.  

Dengan adanya beras singkong ini bertujuan agar manusia  tidak terlalu bergantung pada satu bahan makanan pokok negara Indonesia yaitu Beras Padi. Untuk itu masyarakat Kampung Adat Cirendeu memiliki alternatif dalam bahan makanan pokok yaitu singkong.

Dokpri
Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun