Petualangan ini di mulai di Minggu ke 3 kami di Bandung sebagai peserta Inbound PMM 4 UPI. Perjalanan ini dilakukan bersama kelompok Modul Nusantara 13 atau kami sebut dengan Kelompok Reag. Didampingi oleh Dosen MN kami Salsa Solli Nafsika, M.Pd. beserta dengan Akang Seno dan Teh Deti sebagai LO kami selama melakukan kegiatan Modul Nusantara ini. Dengan  menjelajahi salah satu tempat bersejarah di Bandung yaitu Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda.Â
Kami mengunjungi Tahura ini pada hari Minggu tanggal 18 Februari 2024. Dengan menghabiskan waktu sekitar 7 jam kami mengunjungi satu per satu tempat bersejarah di Tahura tersebut, dimulai dengan mengunjungi Gua Jepang, lalu dilanjutkan dengan Gua Belanda, kemudian kami juga mengunjungi penangkaran rusa yang ada di taman tersebut, dan terakhir kami mengunjungi tempat unik yang ada di taman tersebut yang diberi nama batu batik.Â
Dimulai dengan mengunjungi Gua Jepang. Gua Jepang yang terletak di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda di Bandung dibangun oleh militer Jepang pada tahun 1942.Â
Ini merupakan salah satu gua tambahan yang dibangun untuk kepentingan pertahanan dan perlindungan, sesuai dengan situasi politik dan militer di Indonesia pada masa pendudukan Jepang. Gua Jepang memiliki 4 pintu dan 2 saluran udara, dan digunakan sebagai tempat berlindung, penyimpanan peralatan, dan logistik.
Setelah mengeksplor Gua Jepang kami melanjutkan perjalanan ke Gua Belanda. Gua Belanda di Tahura Ir. H. Djuanda adalah sebuah gua buatan manusia yang dibangun oleh Belanda pada tahun 1912. Gua ini awalnya merupakan terowongan penyadapan air Sungai Cikapundung yang digunakan oleh PLTA Bengkok.Â
Namun, untuk memperkuat kegiatan militer Belanda pada zamannya, dibangunlah jaringan gua sebanyak 15 lorong dan dua pintu masuk setinggi 3,2 meter.Â
Setelah jaman kemerdekaan berada di pihak Indonesia, pada 14 Januari 1985, Gua Belanda dijadikan tempat wisata dan menjadi tujuan wisatawan lokal dan asing.
Perjalanan yang kami lakukan ini tidak hanya untuk mendapatkan pengetahuan sejarah saja, namun kami juga mendapatkan keseruan-keseruan lain dengan mengunjungi beberapa tempat lainnya seperti penangkaran rusa dan batu batik.Â
Dalam perjalanan ini saya juga mengambil pelajaran baru mengenai arti pertemanan. Bagaimana perbedaan yang ada dijadikan untuk persatuan dalam sebuah kelompok.Â
Nantikan keseruan-keseruan yang akan kami lakukan lakukan di minggu-minggu selanjutnya.. See You Guyss...
Reporter : Ayunda Pratiwi
Editor : Salsa Solli Nafsika, M.Pd.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI