adalah ia,
meregang...
nyeri,
dan sakit....
membuncah gelisah di dada
mata ingin membuta,
andai ia gelap cahay,kan kupinta padaNya,,,
tapi, semua sudah,,,
berjalan sesuai kehendakNya,,
hanya brharap hikmah,,,tak lepas resah,
tak terkata,,
bunda, ku ingin pelukmu disini,
kala semua bayangan itu tergambar jelas,,
mataku memanas,,
tapi,,,
kenangan itu tak mau hilang,,
ia menari dan melayang,,,
aawhhhrggggggggggggggggggggg,,
jeritan,,,lolongan,,,
ditelan rasa,,,
pun patah,,,semoga,,,
ridhoi semua ini RABB,,,
agar hamba masih mampu,,,,
berjalan ,,,walau tertatih,,,dijalanMu,,,
selalu....
(sedih,,,,)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H