Mohon tunggu...
ayu nabilasari
ayu nabilasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Sriwijaya

Program studi pendidikan masyarakat fakultas keguruan dan ilmu pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Belajar di Luar Kelas: Memberi Pengalaman Nyata bagi Perkembangan Siswa

15 Oktober 2024   08:16 Diperbarui: 15 Oktober 2024   08:21 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Belajar di luar kelas telah menjadi topik yang semakin populer di kalangan pendidik dan orang tua. Ada banyak alasan mengapa pendekatan ini dianggap penting bagi perkembangan siswa. Namun, apakah benar semua siswa akan mendapat manfaat yang sama dari pengalaman belajar ini?

Menurut beberapa ahli pendidikan, pembelajaran di luar kelas memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh pengalaman nyata yang tidak bisa diperoleh di dalam kelas. Misalnya, mereka dapat melihat langsung bagaimana ilmu pengetahuan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti dalam kegiatan lapangan sains atau kunjungan ke museum. John Dewey, seorang tokoh pendidikan progresif, berpendapat bahwa belajar haruslah "berbasis pengalaman", yang berarti siswa harus terlibat langsung dengan dunia di sekitar mereka agar pemahaman mereka lebih mendalam dan bermakna. Dewey menyatakan bahwa belajar dengan cara ini membantu siswa mengembangkan keterampilan dasar yang sulit diperoleh hanya melalui metode pembelajaran tradisional di kelas.

Namun, menurut pandangan pribadi saya. Meskipun belajar di luar kelas memang memberikan manfaat yang nyata, tidak semua siswa mungkin cocok dengan metode ini. Tidak jarang kegiatan di luar ruangan justru menjadi gangguan bagi siswa yang memiliki preferensi belajar yang lebih terstruktur dan formal. Selain itu, tidak semua daerah atau sekolah memiliki akses yang memadai ke sumber daya untuk mendukung program belajar di luar kelas. Di daerah-daerah terpencil, misalnya mengadakan kegiatan lapangan yang berkualitas bisa menjadi tantangan tersendiri karena keterbatasan fasilitas atau sumber daya alam yang relevan.

Beberapa kegiatan belajar di luar kelas cenderung bersifat rekreatif, bukan edukatif. Tanpa pengawasan yang tepat, kegiatan tersebut berisiko menjadi hiburan semata, tanpa memberikan dampak nyata pada pembelajaran siswa. Oleh karena itu, guru perlu merencanakan kegiatan yang benar-benar relevan dengan kurikulum dan memastikan siswa tetap fokus pada tujuan pembelajaran.

pembelajaran di luar kelas harus diimbangi dengan metode belajar tradisional. Kombinasi keduanya dapat menghasilkan hasil yang lebih optimal, dimana siswa tidak hanya memperoleh pengalaman secara langsung, tetapi juga memiliki landasan teori yang kuat. Selain itu, pemerintah atau sekolah perlu menyediakan dukungan yang memadai, terutama bagi sekolah-sekolah di daerah terpencil, agar mereka dapat memaksimalkan potensi pembelajaran di luar kelas tanpa dibatasi oleh keterbatasan geografis atau sumber daya

Secara keseluruhan, belajar di luar kelas adalah konsep yang menarik dan memiliki potensi besar untuk memperkaya pengalaman belajar siswa. Namun efektivitasnya sangat bergantung pada bagaimana konsep tersebut diterapkan dan disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi setiap siswa dan sekolah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun