minum
Saat itu, saya sempat ngobrol dengan salah satu reso. Dia menawari saya untuk minum teh, asal saya mau menunggu. Sebab, teh dan kopi yang disajikan kepada Sultan biasanya masih tersisa di dalam teko. Setelah para keparak membawanya kembali ke Gedhong Patehan, siapa pun boleh ikut meneguk teh sisa Sultan. Sayangnya, hari sudah semakin siang dan saya harus melanjutkan perjalanan. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!