Mohon tunggu...
Ayu Mutia Rachmawati
Ayu Mutia Rachmawati Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Psikologi Universitas Yarsi

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kenapa si, cincin tunangan di taruh pada jari manis?

2 Januari 2013   08:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:38 1479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini bukan mitos tapi keajaiban , coba ikuti langkah-langkah berikut :

1. Gabungkan ke dua telapak tanagn kita, kemudian jari tengah ditekuk ke dalam.

2. Kemudian, empat jari yang lain pertemukan ujungnya.

3. Permainan di mulai :

5 pasang jari tetapi ada 1 pasang yang tidak terpisahkan.

4. Cobalah membuka IBU JARI kita.

Ibu jari mewakili ORANG TUA. ibu jari bisa di buka karna semua manusia mengalami sakit dan mati.

Dengan demikian orang tua kita akan meninggalkan kita suatu hari nanti.

5. Tutup kembali ibu jari kita.

Kemudian buka jari TELUNJUK kita.

Jari telunjuk mewakili KAKAK dan ADIK.

Mereka akan memiliki keluarga senidri, sehingga mereka juga akan meninggalkan kita

6. Sekarang tutup kembali jari tulunjuk kita.

Lalu buka jari KELINGKING.

Jari kelingking ini mewakili ANAK-ANAK.

Cepat atau lambat anak-anak juga akan meninggalkan kita.

7. Selanjutnya, tutup jari kelingking kita.

Dan cobalah buka JARI MANIS kita, tempat dimana kita menaruh cincin pernikahan kita.

Pasti kita akan heran karena jari tersebut tidak akan bisa dibuka.

MENGAPA?

Karena jari manis mewakili SUAMI-ISTERI.

Selama hidup, kita dan pasangan kita akan melekat satu sama lain.

:)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun