Mohon tunggu...
Komang Ayu Murniari Oktavia
Komang Ayu Murniari Oktavia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hello!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Panca Sradha Sebagai Pokok Keimanan dalam Agama Hindu

22 Maret 2023   05:46 Diperbarui: 22 Maret 2023   05:47 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ajaran Karma Phala yang ada dalam Hindu dibagi lagi menjadi tiga bagian, yaitu Sancita Karma Phala, Prarabdha Karma Phala, dan Kriyamana Karma Phala. Sancita Karma Phala merupakan perbuatan yang dilakukan pada masa lampau, diterima hasilnya pada masa sekarang. 

Prarabdha Karma Phala merupakan perbuatan yang dilakukan sekarang, hasilnya juga diterima sekarang. Kriyamana Karma Phala merupakan perbuatan yang dilakukan pada masa sekarang, hasilnya akan diterima di masa mendatang.

Pada Sradha yang keempat, umat Hindu percaya dengan adanya Punarbhawa. Punarbhawa berasal dari kata Punar yang artinya kembali dan Bhawa yang artinya lahir atau menjelma. 

Punarbhawa dapat diartikan sebagai kelahiran kembali dan sering disebut dengan reinkarnasi atau samsara. Kelahiran kembali sebagai manusia adalah kesempatan yang diberikan oleh Tuhan agar dapat memperbaiki diri menjadi lebih baik lagi. 

Umat Hindu percaya dengan adanya Punarbhawa atau reinkarnasi. Reinkarnasi ini disebabkan oleh hasil perbuatan manusia itu sendiri atau Karma Phala, apabila Phala (hasil) perbuatan orang tersebut baik maka orang tersebut memiliki peluang besar untuk tidak mengalami reinkarnasi tergantung seberapa banyak perbuatan baik yang dia lakukan. Bekas-bekas perbuatan atau tindakan (karma wasana) itu bermacam-macam. 

Apabila karma wasana itu hanya bekas keduniawian, maka jiwatman akan cenderung ditarik kembali oleh hal-hal yang bersifat keduniawian yang kemudian menyebabkan atma terlahir kembali. Jika atma tidak memiliki karma wasana, maka atma tidak akan ditarik kembali ke dunia dan akan bersatu dengan Brahman (Ida Sang Hyang Widhi Wasa) atau bisa disebut atma tersebut mencapai moksa yang merupakan tujuan akhir manusia.

Pada Sradha yang kelima, umat Hindu percaya dengan adanya Moksa. Moksa adalah tujuan akhir manusia, khususnya umat Hindu. Kata Moksa berasal dari kata Muc (bahasa Sansekerta) yang artinya membebaskan, mengeluarkan atau  melepaskan. Kemudian dari urat kata tersebut menjadi mukta atau moksa yang artinya kelepasan atau kebebasan. 

Umat Hindu percaya jika kita sudah terlepas dari Karma Phala dan Samsara atau penderitaan, maka kita akan mencapai Moksa. Moksa bisa dicapai buka hanya saat manusia meninggalkan kehidupan di dunia, tetapi juga dapat dirasakan saat manusia masih hidup di dunia. Tujuan agama Hindu yaitu "Moksartham Jagadhita ya ca iti dharma" yang artinya tujuan hidup untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan baik di dunia maupun di akhirat nantinya. 

Jiwa yang telah mengalami Moksa tidak lagi mengalami ikatan nafsu dan keduniawian yang bersifat maya atau palsu dan akan mengalami kebahagiaan dan ketenangan yang kekal. Dalam mencapai Moksa dosa dan atma akan terpisah. Atma yang telah suci tersebut akan menyatu kembali dengan Brahman (Moksa).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun