Mohon tunggu...
Ayu Mukaromah
Ayu Mukaromah Mohon Tunggu... Guru - Guru

hobi yang saya menulis karya karya sastra

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice Meningkatkan Kemampuan Menulis Iklan Poster dan Slogan

21 November 2023   20:41 Diperbarui: 21 November 2023   20:47 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best practice) menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan dampak) terkait Pengalaman Mengatasi Permaslahan Siswa dalam Pembelajaran.

MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN MENULIS SLOGAN/POSTER MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DAN METODE SNOWBALL TRHOWING SERTA WORDWALL DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA APLIKSAI CANVA

A.Pendahuluan
Praktik baik ini dilaksanakan di SMP Muhammdiyah 3 Kertasari. Subjek pembelajar adalah peserta didik kelas 8 SMP Muhammadiyah 3 Kertasari tahun pelajran 2023/2024. Penulis Ayu Mukaromah, S.Pd., merupakan guru Bahasa Indonesia disekolah tersebut. Tujuan yang ingin dicapai dalam pelakasanaan pembelajaran tersebut adalah:
1.Peserta didik didampingi guru dapat menganalisis kesesuaian slogan pada sebuah poster dengan tepat dan benar melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan staregi pembelajaran Snowball Trhowing berbantu media Wordwall yang terintergrasi dengan TPACK, 4C, Literasi dan P5. Setelah melakukan kegiatan pembelajaran, peserta didik mampu menganalisis kesesuaian slogan yang tepat untuk sebuah poster yang disediakan melalui game Wordwall dengan tepat, penuh tanggung jawab, mandiri dan percaya diri.

2.Peserta didik dapat membuat poster dan slogan dengan menggunakan kalimat persuasif dan imperatif yang tepat dan kreatif melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan staregi pembelajaran Snowball Trhowing berbantu media Wordwall yang terintergrasi dengan TPACK, 4C, Literasi dan P5. Setelah melakukan kegiatan pembelajaran, Peserta didik mampu membuat poster menggunakan media Canva yang bermakna kiasan    dengan baik, kreatif dan bernalar kritis.

B.Situasi
Menulis slogan dan poster merupakan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik kelas 8 semester 1. Namun, capaian pembelajaran menulis slogan dan poster masih belum sesuai dengan harapan. Fokus pembelajaran didominasi pemerolehan keterampilan (mencipta) dan tidak menekankan pada aspek pengetahuan.
 Sejalan dengan Wahab T. Sinaga (2021: 113-115) yang menyatakan bahwa rendahnya capaian pembelajaran menulis mengidentifikasi kemampuan menulis teks Iklan, Slogan, Poster disebabkan hal -- hal berikut.
a)Pembelajaran masih dijejali berbagai teori tentang teks dengan kegiatan praktik menulis yang sangat minim.
b)Pembelajaran yang dilakukan lebih mementingkan hasil daripada proses.
c) bentuk dan model pembelajaran yang disajikan guru kurang menyenangkan.

Nurhayatin, dkk. (2020: 359) menyatakan bahwa rendahnya capaian pembelajaran menulis mengidentifikasi kemampuan menulis teks Iklan, Slogan, Poster disebabkan oleh disebabkan salah satunya adalah oleh penggunaan metode pembelajaran yang kurang variatif. Hal tersebut juga dikemukakan beberapa guru di SMP Muhammadiyah 3 Kertasari bahwa metode mengajar guru berpengaruh dalam pencapaian hasil belajar. Guru belum menerapkan model pembelajaran inovatif dan variatif. Hal ini memicu miskonsepsi materi slogan dan poster pada siswa. Guru perlu menemukan solusi dalam permasalahan ini. Solusi dalam pembelajaran disesuaikan dengan pembelajaran abad 21 yang menggunakan model pembelajaran inovatif, berorientasi pada 4C, terintegrasi dengan TPACK, berbasis HOTs, dan Literasi.

Pembelajaran inovatif dengan model Problem Based Learning (PBL) diharapkan menjadi salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Implementasi model pembelajaran tersebut tentu saja harus didukung dengan perencanaan dan pendukung pembelajaran seperti media aplikasi Canva, bahan ajar, dan media lainnya seperti Wordwall, serta instrumen penilaian sampai variasi aplikasi yang diintergrasikan dalam proses pembelajaran. Model ini dilaksanakan dengan strategi pembelajran Snowball Throwing, penugasan, juga diskusi kelompok yang dibantu dengan LKPD. Media yang dipakai dalam pembelajaran ini adalah PPT,WhatsApp, Wordwall dan Canva.
Sumber belajar dibantu media Wordwall agar bahan ajar dapat dipelajari dan dianalisis sebelum membuat poster. Hal tersebut dimaksudkan agar miskonsepsi materi slogan dan poster teratasi. Penilis slo0gan dan poster yang dilaksanakan oleh peserta didik menggunakan aplikasi Canva sebagai aplikasi yang sering digunakan peserta didik untuk editing gambar. Canva dapat diaplikasikan di android maupun komputer, serta dpat diakses tanpa bayar melalui google.
Praktik pembelajaran ini diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif mengatsi permasalahan yang muncul pada pembelajran menulis teks slogan dan poster. Perencanaan pembelajaran dapat digunkan sebagai referensi sebagai solusi permasalahan karena berdasarkan literatur, sudah diimplementasikan dengan hasil yang efektif, hal tersebut menjadikan praktik baik ini perlu dibagikan. Dibagikannya praktik baik ini juga mendorong adanya masukan, evaluasi, maupun hal-hal yang membangun sehingga dapat dipakai untuk perbaikan proses pembelajran kedepannya.

Penulis berperan sebagai guru dan penginisiasi pembelajaran inovatif. Peran guru dimulai dengan mengidentifikasi masalah, menganalisis alternatif solusi serta memilih solusi yang memiliki hipotesis hasil paling efektif untuk mengatasi permasalahan. Seluruh proses didukung dengan kajian literatur, wawancara denga rekan sejawat maupun alhi sebelum akhirnya dituangkan dalam perencanaan dan diimplementasikan. Guru juga menyusun rencana pembelajaran dengan pendukung LKPD,media pembelajaran, bahan ajar, instrumen penilaian, rencana evaluasi. Guru mempraktikan rencana pembelajaran inovatif dengan penuh tanggung jawab pada seluruh proses pembelajaran. Implementasi rencana dalam praktik pembelajaran diakhiri dengan evaluasi dan refleksi pada keseluruhanm proses pembelajaran.

C.Tantangan

Tantangan yang dialami pada saat melakukan penilaian pembelajaran untuk menca[pai tujuan pembelajaran antara lain:
1.Membangun minat dan partisifasi aktif peserta didik untuk mengukuti kegiatan pembelajaran
2.Miskonsepsi dalam hal materi slogan dan poster
3.Perencanaan model pembelajaran yang inovatif yang harus disesuaikan sesuai pembelajan berpusat kepada peserta didik dan dikemas menjadi pembelajaran yang menyenangkan, meningkatkan keaktifan peserta didik, meningkatkan fokus peserta didik, untuk mencapai tujuan pembelajaran, terintegrasi TPACK, literasi, 4C dan HOTS.
Pembelajran inovatif ini melibatkan banyak pihak, yaitu:
1.Guru sebagai pendidik dan fasilitator
2.Peserta didik sebagai subjek yang mengalami secara langsung pembelajaran inovatif
3.Rekan sejawat senior sebagai rekan diskusi dan yang memberikan saran serta masukan terkait rancangan pelaksnaan praktik pembelajaran inovatif
4.Pengawas sekolah dan Yayasan yang menjadi supervisor dalam melakuakan pemantauan serta arahan pembelajaran inovatif/
5.Pakar IT sebagai sumber dan permberi masukan dalam pelaksaaan praktik pembelajran.
6.Penanggung jawab sarana dan prasarana yang terlibat dalam pengaturan sarana yang dibutuhkan.
Tantanagn-tantangan yang dihadapi sebelum atau selama proses pembelajaran perlu diselesaikan denagn strategi-strategi agar penyelesaian masaalh berjalan optimal diantaranya:
1.Membangun minat dan partisifasi aktif peserta didik untuk mengukuti kegiatan pembelajaran
a.Memberikan motivasi diawal sebelum pembelajaran dimulai
b.Penerapan model p[embelajaran inovatif Problem Based Learning(PBL) agar mendorong peserta didik aktif dalam proses pembelajran. Proses pembelajaran inovatif bisa dilaksanakan dengan model pembelajaran problem based learning. Pembelajaran ini dapat mengintegrasikan CBL dan juga menerapkan salah satu media pembelajaran efektif yaitu video tutorial untuk menyampaikan pembelajaran(Sujinah, 2020:256)
c.Pendampingan secara komprehensif atau menyeluruh sepanjang proses pembelajaran,
d.Pemberian apresiasi kepada peserta didik sebagai bentuk penghargaan keaktifanya dalam proses pembelajaran.
e.Aplikasi Canva dan game Wordwall dapat dijadikan sebagai media untuk menciptakan suasana belajar yang baru, tidak membosankan agar peserta didik dapat mengembangkan kreatifitasnya seperti yang diharapkan pembelajaran diabad 21, dimana dunia berkembang dengan cepat dan dinamis yang diistilahkan menjadi 4C yaitu Communication, Collaboration, Critikal Thingking and Problem Solving, and Creativity and Innovation. Juga dalam pembelajaran memberikan pelatihan yang melatih kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitif yang merupakan kemampuan tingkat tinggi (Ergusrinia:2022)
2.Masalah Miskonsepsi dalam hal materi slogan dan poster diatasi dengan menerapkan pembelajaran latihan menganalisis slogan dan poster yang dituangkan melalui game Wordwall. Hal tersebut dapat membantu pemahaman peserta didik dengan materi yang dipelajari sebelumnya dan dapat diakses disetiap waktu dengan gawai yang dimiliki. Peserta didik dilatih mandiri dan bertanggung jawab dalam belajar mandiri dan kegiatan peserta didik tercermin dari hasil pekerjaan menyelesaikan masalah.
3.Tantangan dalam model pembelajaran inovatif yang disusun sesuai perencanaan pembelajaran diantaranya:
a.Mendiskusikan solusi dengn rekan sejawat, rekan pelaksana pembelajaran inovatif dan ahli.
b.Memperbanyak literasi pembelajaran inovatif dari berbagai sumber kajian literatur dan referensi lannya sebgai sumber yang terpercaya.
c.Menerapkan pembelajaran problem based learning
d.Pembelajaran dilakukan dengan membentuk kelompok
e.Menerapkan TPACK dalam sintak pembelajran dengan menggunakan PPT sebagai media pembelajaran, Wordwall sebagai orientasi masalah dan sebagai salah satu sumber belajar, juga aplikasi Canva untuk menulis slogan dan poster.
f.Memunculkan 4C dam proses pembelajaran dalam penyusunan konsep dan penulisan teks iklan.
g.Menerapkan HOTS dalam proses pembelajaran, baik dalam kegiatan inti yang berbantu media nupun evaluasi.

D.Aksi / Gambaran Proses Kegiatan
1.Seluruh srategi untuk mengatasi tantangan terangkum dalam rencana aksi yang dilaksanakan dalam 1 kali pertemuan.
2.Pertemuan pembelajaran inovatif dimulai tanggal 10 November 2023. Kegiatan persiapan, praktik pembelajaran inovatif pertama, editing video pembelajaran inovatif, analisis hasil belajar peserta didik, dan kegiatan refleksi.
3.Kegiatan perencanaan praktik pembelajaran merupakan kegiatan menyusun perangkat pembelajaran secara lengkap yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) atau modul ajar, lembar kerja peserta didik (LKPD), media power point, bahan ajar, aplikasi WhatsApp, intrumen penilaian untuk praktik kegiatan pembelajaran inovatif. Setiap perangkat pembelajaran dikonsultasikan, dipresentasikan dan diberi masukan terlebih dahulu oleh dosen pembimbing dan guru pamong serta rekan-rekan mahasiswa PPG dalam jabatan.
4.Kegiatan persiapan merupakan kegiatan mempersiapkan ruangan dan peralatan yang akan digunakan. Dalam mengimplementasikan ruangan dan peralatan diperlukan koordinasi dengan rekan sejawat dan beberapa ahli untuk mempersiapkan sarana dan prasarana dan bagian dari perasional sekolah. Selan itu peralatan yang akan digunakan haraus dicoba terlebih dahulu agar saat pembelajaran inovatif dilaksanakan tidak ada kendala pada alat. Selain ruangan dan peralatan setiap instrumen penilaian juga harus dipersiapkan, sehingga saat pembelajaran inovatif dilaksanakan setiap instrumen penilaian dapat langsung dibagikan untuk dikerjakan oleh peserta didik.
5.Praktik pembelajaran inovatif siklus 2 dilaksanakan pada hari Jumat, 10 November 2023 dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun