Mohon tunggu...
Ayu Mufaiqoh
Ayu Mufaiqoh Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - bukan siapa-siapa

Mahasiswa Sastra Indonesia FIB UNEJ Semester 7- Bismillah sempro tahun ini :p

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN Unej Berikan Program Literasi Seni dan Budaya di Desa Sumberrejo

31 Agustus 2021   00:00 Diperbarui: 31 Agustus 2021   00:23 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Desa Sumberrejo adalah salah desa di Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember. Desa ini memiliki enam dusun, salah satunya adalah Dusun Bregoh. Di dusun inilah nantinya yang akan penulis jadikan sebagai lokasi untuk melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN)  selama satu bulan ke depan, terhitung sejak bulan Agustus sampai dengan September 2021. Desa Sumbberejo terkenal dengan tempat wisatanya yaitu Pantai Watu Ulo, dan Pantai Papuma. Sebagian besar matapencaharian warganya bekerja sebagai petani, pedagang, nelayan, dan guru. Berbicara terkait guru, yang otomatis akan include dengan sekolah; maka dengan adanya permasalahan yang dihadapi dunia saat ini yaitu pandemi Covid-19, tentunya membawa dampak pada sistem pembelajaran di sekolah dari luring menjadi daring. Permasalahan tersebut antara lain: penyampaian materi dari guru yang kurang maksimal, pemberian tugas yang bahkan siswa belum faham betul terkait materi, sehingga memberatkan siswa; serta tugas orang tua yang menjadi bertambah karena harus mengawasi serta menjelaskan kembali materi yang belum dimengerti oleh anak. Memang, perubahan pada sistem pendidikan khususnya di Indonesia akibat pandemi sangatlah kontras adanya, yakni system pembelajaran dari luring menjadi daring. Belum lagi terkait permasalahan tingkat literasi di Indonesia yang diklaim bertengger pada urutan ke-62 dari 70 negara, artinya, Indonesia menempati  posisi sepuluh negara terendah akan tingkat literasinya. Permasalahan lainnya, di Desa Sumberrejo, masyarakatnya juga tidak begitu familiar akan dunia seni dan budaya, banyak para anak-anak di sana yang canggung bila ditanya terkait seni. Berdasarkan dari hal-hal yang dipaparkan di atas, penulis mulai tertarik untuk melakukan program KKN dengan tujuan mengangkat tingkat literasi anak-anak di Desa Sumberrejo dengan mengangkat tema Literasi dan Seni Budaya. Penulis pernah membaca sebuah buku yang bunyinya mulailah perubahan dari yang terkecil, dan saat ini, hal kecil yang dapat penulis lakukan adalah mulai perubahan dari lingkungan yang penulis tempati. Penulis ingin mengajak anak-anak SD di sekitar yang terdampak oleh pandemi agar mereka lebih meningkatkan kemampuan literasi mereka, serta literasi di bidang seni dan budaya, hal ini dikarenakan mereka adalah generus negara ini, yang harus melek akan literasi serta memiliki kemampuan imajinatif intelektual.

Kegiatan KKN yang akan dilakukan secara mandiri nantinya mempunyai visi yaitu "Sumberrejo sebagai desa yang maju akan literasi dan seni budaya"; dan untuk mewujudkan visi  tersebut, penulis membuat misi yang diantaranya adalah: (1) Menumbuhkembangkan kecintaan anak-anak terhadap dunia literasi dan seni budaya; serta (2) Optimalisasi materi dari sekolah. Tujuan yang hendak saya capai adalah agar anak-anak lebih tertarik dan faham akan dunia literasi, menumbuhkan sikap percaya diri anak melalui program seni budaya, serta memberikan pemahaman kepada anak-anak terhadap materi yang belum jelas di sekolah. Program Kegiatan yang penulis buat ada 3 antara lain; ACIL (Anak Cinta Literasi), program Berani Berekspresi, dan Bimbingan Belajar.

Jenis-jenis kegiatan yang akan dilakukan berdasarkan proker yang sudah dibuat, menyangkut kegiatan baca, dan tulis. Kegiatan yang akan dilakukan continue adalah kelas Ruang Belajar yang mana akan dilakukan dua kali tiap minggunya (kecuali pada minggu keempat) yaitu berupa bimbingan belajar untuk anak-anak kelas 2, 3 dan 5 SD. Adanya kelas Ruang Belajar ini bertujuan agar dapat membantu para orang tua yang tidak secara maksimal mendampingi proses belajar anak; serta anak-anak atau siswa bisa lebih mengerti dan faham akan materi yang dirasa kurang maksimal yang diberikan oleh sekolah. Pendampingan belajar yang diberikan berupa matapelajaran MTK dan bahasa Indonesia.

Selain kelas Ruang Belajar, juga ada kelas Seni dan Literasi, yang mana di dalam kelas ini akan diberikan di antaranya: (1) pelatihan kepenulisan pidato dan puisi, (2) pelatihan membaca pidato dan puisi, serta literasi terkait seni pertunjukan teater. Selain itu juga ada kelas Berani Berekspresi, yang mana kegiatan di dalam kelas ini merupakan implementasi dari materi yang diberikan di kelas Seni dan Literasi, yaitu mereka akan membaca puisi, teks pidato serta akan bermain teater. Adanya kelas Berani Berekspresi ini memiliki tujuan untuk melatih kemampuan verbal anak-anak, melatih rasa percaya diri mereka, serta untuk memunculkan kreatifitas anak yang mulai teralihkan oleh adanya gawai.

Proses pertama yang penulis lakukan sebelum memulai kegiatan ini adalah meminta izin kepada kepala desa untuk megizinkan penulis melakukan program KKN di desa, selanjutnya penulis mulai observasi secara door to door ke rumah-rumah orang tua yang mempunyai masalah berupa tidak dapat mendampingi proses belajar anak secara maksimal dikarenakan harus bekerja di ladang, kantor, pasar, dsb. Hasilnya penulis mendapatkan sejumlah kurang lebih 11  anak. Selanjutnya penulis mulai menjelaskan proker yang akan dibuat kepada orang tua siswa, serta meminta izin untuk melakukan pendampingan belajar kepada anak-anak mereka. Tehnik yang penulis lakukan adalah tehnik pembelajaran luring dikarenakan sasaran terkendala pada  ketidakpunyaan smartphone dan juga kuota internet, adapun kegiatan luring tetap memenuhi protokol kesehatan yaitu tidak berkerumun, menjaga jarak, dan tetap memakai masker

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun