Mohon tunggu...
Ayumi Tesyalonika
Ayumi Tesyalonika Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Benci datang dari intimidasi, cinta datang dari penghargaan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hilang

1 Juni 2021   10:41 Diperbarui: 1 Juni 2021   11:22 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

di mana pelangiku pagi ini?
apakah telah terbawa sang awan
ataukah telah tenggelam bersama si bulan
hati menghitam, berteriak tanpa suara
memanggil si pelangi yang tak kunjung datang
terus berharap pelangi datang, agar hati lekas terang

langit menghitam dan awan berkumpul
Seolah semesta ikut berduka,
menyaksikan insan yang menangis terisak
Hati yang tulus terus membara egonya,
Menunggu pelangi yang tak kunjung timbul
semoga sang Pencipta menunjukkan belas kasihan
agar sang insan tidak berlarut dalam kesedihan

Hingga di gelap malam, aku berjalan sendirian
menatap langit yang penuh bintang
tidak tau ke mana arah pulang
tidak ada seseorang di dalam pelukan
hidup sepi karena sang pengisi hari telah hilang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun